Sesuai judul di atas, ada yang pro atau kontra dengan kalimat itu?

Pencapaian terbesar sama dengan pengorbanan terbesar.

Kalau menurut saya, setiap pencapaian terbesar memang selalu datang dari pengorbanan yang besar pula.

Saya sendiri, sampai saat ini kalau ditanya, "Apa pencapaian terbesar dalam hidupmu?
Akan selalu menjawab, "Bisa mendirikan usaha melalui jerih payah sendiri, dari yang tadinya nol gak tahu apa-apa menjadi banyak tahu dan banyak belajar".

Lima tahun lalu, saya tidak pernah memiliki impian bahkan berani membayangkan kalau akan mengelola usaha bersama suami.
Saya terbiasa bekerja menjadi pegawai. Suami pun sama.

Sebenarnya saya beberapa kali pernah mencoba ber-wirausaha (Pertama, membuat desain tas batik yang pada saat itu belum ada yang memiliki jenis desain seperti saya. Kedua, menjadi reseller clodi dan gamis khusus anak yang saat itu masih jarang online shop, sehingga bisa memberikan penghasilan yang menggiurkan).
Tetapi ujung-ujungnya selalu berakhir dengan saya menjadi pegawai kembali.

Mungkin mental saya saat itu belum siap dengan naik turun pendapatan dan kerasnya dunia usaha. Sementara memiliki gaji tetap, lebih membuat saya merasa nyaman.

Setelah berdiskusi dengan suami, lahirlah bisnis kami berdua yang bergerak di bidang jasa pembuatan taman, landscape design & build, serta penjualan houseplant.
Kami sepakat untuk mengelola berdua dengan diawali suami yang terlebih dahulu resign dari pekerjaannya. Lalu saya mengikuti setahun kemudian.

Me and my Nursery


Kenapa saya menyebutnya pencapaian  terbesar?
Karena setahun sebelum terwujud, saya dan suami mengalami krisis ekonomi yang membuat suami pesimis akan keinginan membuat usaha ini
"Memangnya ada uang kah, mau bikin usaha yang butuh modal gede gini?" Begitu kata suami saat itu.

Sungguh, hanya dengan seijin Allah lah bisnis kami berdua bisa terwujud. Mulai dari order proyek yang tiba-tiba, kami mendapatkan modal untuk memulai usaha.
Mendapatkan tempat sewa, mendirikan bangunan untuk tinggal, semua terasa tiba-tiba dimudahkan olehNYA.

Selebihnya, setiap bulan saya selalu menyisihkan gaji sebagai suntikan modal usaha.
Belum lagi saya juga merangkap sebagai admin, finance, pembuat proposal/desain, dan marketing di bisnis kami.

Saya ingat seringkali teman, mantan teman sekantor maupun kenalan suka mengira bahwa kami ini keluarga kaya, atau setidaknya memiliki orangtua kaya dengan warisan berlebih.
Hanya karena di bidang usaha kami, dikenal dengan memerlukan modal awal yang besar untuk bertahan setidaknya 1-2 tahun.

Benar-benar pengorbanan besar dari sisi waktu, materi dan energi.
Tetapi kami puas dengan apa yang kami punya saat ini.
Guslie Garden bisa bertahan selama lima tahun, Alhamdulillah. Meskipun modal awal kami sangat terbatas, kami percaya jika segala sesuatu diawali niat baik, inshaAllah Allah akan membantu kami di setiap langkah kami.

Meski sempat kendor karena pandemi tahun lalu, tetapi saya bersyukur juga atas keajaiban rejeki yang banyak datang dari arah lain.

Dan sekarang, di tahun kelima bisnis berjalan, kami masih terus optimis bisa bertahan di tengah pandemi. Dengan tidak pernah menyerah berkreasi dan berinovasi.

Hmm saya jadi ingat semboyan teman sesama wirausahawan, "Jangan kasih kendor Sis!" 

Bagaimana dengan kalian?

Bisnis yang saya jalankan





Seperti penjual gado-gado yang harapan terbesarnya bisa menjual gado-gado yang selalu laris dibeli, saya pun demikian.
Eh, bukan.. Saya bukannya ingin laris manis menjual gado-gado juga. 

Harapan terbesar saya terhadap blog ini adalah, supaya tulisan gado-gado saya bisa bermanfaat serta menginspirasi pembacanya.

Baik itu berupa tambahan wawasan baru, ataupun sekedar penegasan terhadap yang sudah terjadi. Sehingga pembaca akan merasakan energi positif dari setiap tulisan saya.

Pasti seneng kan kalau tulisan saya bisa membantu para wirausahawan pemula yang memang sedang mencari tips wirausaha yang bisa diterapkan. 

Atau jika tulisan saya membuat orang kembali bernostalgia dengan Lebaran di masa kecilnya, misal saja. 

Atau yang ini, celoteh saya mengenai pengalaman kehamilan yang nyaris membuat saya opname bisa membuat pembaca berseru "oh, saya tidak sendiri.. Ternyata ada juga kok yang seperti saya". 



Berbagi dalam bentuk tulisan juga merupakan sedekah, yang terpenting adalah positive vibes yang kita sebarkan dalam setiap cerita. 

Apalagi menurut pengalaman saya, setiap orang pasti memerlukan pengalaman nyata dari orang lain mengenai sesuatu yang terjadi dalam kehidupannya. Dan lebih mudah mendapatkan cerita seperti itu dalam sebuah blog. 

Meskipun banyak yang bilang sekarang adalah jamannya media sosial, tetapi saya melihat masih banyak kok peminat blog sebagai referensi untuk hiburan, wawasan maupun sumber berita.

Tulisan dalam blog tak akan lekang oleh jaman dan lebih mudah untuk mencarinya dibandingkan postingan media sosial.

Karena itu, tidak usah ragu untuk memulai blog pertama kalian. Bahkan satu tulisan pun, bisa menyentuh banyak orang loh.

Akhir kata, ini serangkaian harapan saya terhadap Gado-Gado Nyonya Guslie :

Semoga Gado-Gado Nyonya Guslie tetap bisa memberikan tulisan yang sedap dan enak, tanpa perlu bumbu yang berlebihan.

Semoga juga Gado-Gado Nyonya Guslie bisa tetep eksis, syukur-syukur bisa menang lomba-lomba blog yang sedang berjalan.
Kan Alhamdulillah banget, bisa membantu pemasukan keluarga di masa pandemi ini.

Dan semoga semua yang membaca tulisan ini, bisa merasa terhibur ya. 

Nah kira-kira, kalian punya harapan apa saat nge-Blog pertama kalinya? 

Seneng banget gak tuh kalau pembaca blog kita sebahagia itu






Setelah di tulisan sebelumnya saya buka alasan di balik nama Gado-Gado Nyonya Guslie sebagai nama blog saya, saatnya saya mengemukakan alasan kenapa sih kok pilih nge-blog.

Saya terbilang blogger pemula. Membuat blog di tahun 2018 karena iseng-iseng saja awalnya.
Resign dari pekerjaan kantoran dan memulai bisnis sendiri, membuat saya berpikir untuk menyimpan kisah merintis usaha yang bakal berguna untuk pengingat kelak. 

Sebenarnya sejak kuliah saya suka menulis. 
Sayangnya, tidak pernah tayang.

Bahkan dari jaman android pertama yang saya miliki, Sony Ericson model slide, isinya penuh dengan tulisan saya mengenai banyak hal. Masalah yang biasa dihadapi pegawai, tentang kehidupan, dan banyak hal lain.

Sayangnya, lagi-lagi hanya mengisi aplikasi catatan yang ada di hp.

Jadi singkat cerita, saat sudah fokus dengan usaha sendiri, saya tergerak untuk memulai nge-blog. Isi awalnya, ya tentang tips-tips kewirausahaan yang sudah saya jalani. 

Belajar kilat mengenai platform blog yang ramah untuk pemula, sampai memilih tema dan mengatur tampilan blog saya kerjakan sendiri. 

Ujung-ujungnya, membuat saya merasa hepi saat melihat blog yang sudah jadi. 

Kalau dipikir-pikir, nge-blog bisa menjadi salah satu cara juga buat saya untuk melepas stress.
Ada kepuasan tersendiri saat saya menulis, menuangkan pikiran dan opini di blog saya.

Mau nge-blog santai, atau kejar deadline? It's your choice


Oh iya, gara-gara belajar nge-blog ini, saya juga diminta untuk memberikan pelajaran nge-blog, bikin blog sekolah dan cara mengelolanya di SMK tempat saya tinggal loh.

Walaupun sekarang masih belum bisa serutin dulu untuk menulis lagi (maklum ada bayi dan si kakak yang belajar online tambah beberapa kerjaan freelance), tapi saya masih usahakan untuk coret-coret menulis draft yang di saat sudah luang bisa saya lengkapi untuk siap tayang. 

Sering menulis bisa melatih kemampuan copywriting juga, ini berguna untuk saya yang juga mengelola sendiri akun medsos dari bisnis saya. 

Manfaat lainnya, saya jadi bisa membuat website bisnis saya sendiri, gara-gara belajar mengenai website untuk blog. 

Eh, saya sempat menulis juga tentang cara mudah bikin website ini disini

Salah satu website saya yang lain


Jadi kalau ditanya "pernah bosen gak, jadi blogger, atau kesulitan mencari topik tulisan ?" 
Dengan mantap akan saya jawab "Gak dong.. Karena bagi saya, menulis itu menyenangkan dan bukan sesuatu yang patut dipaksakan. Oh, iya saya juga suka gado-gado, hehe.. " 

Semoga ke depannya saya bisa kembali rutin mengisi blog gado-gado ini ya. 






Waah, senengnya bisa ikutan ngeblog buat Ramadhan kali ini. Setelah tahun lalu saya vakum dari dunia per-blog-an, gara-gara kehamilan yang membuat saya nyaris tidak bisa beraktifitas, plus sibuk dengan newborn karena LDM, no nanny, no ART (kebayang kan berapa level energi yang harus saya miliki).

Nah, sekarang saya mau sedikit sharing tentang judul blog saya.
Tidak sedikit yang nanya "Kenapa kok pake gado-gado? Makanan kesukaan ya?"
Malahan yang paling ekstrim, saya disangka mau mempromosikan kuliner gado-gado melalui tulisan saya.

Sebenarnya alasan saya sederhana saja. Saya tidak mau mengkhususkan blog saya untuk satu niche atau topik tertentu.
Intinya sih suka-suka saja semua hal yang saya anggap layak untuk dibagi dalam bentuk tulisan, ya pasti layak tayang.

Beginilah kira-kira kalo nge-blog saat si kecil sudah tidur


Tetapi meski saya tidak fokus di satu topik, saya paling suka berbagi mengenai kewirausahaan. 
Maklum, saya memiliki bisnis yang saya rintis berdua dengan suami. 

Dan meskipun sekarang full suami yang menjalankan, tetapi tidak menutup kemungkinan untuk saya kembali ikut mengelola saat si kecil sudah bisa diajak kerja. 

Ya, sebenarnya saya menunggu saat itu tiba. Untuk sekarang, saya fokuskan saja mengurus rumah tangga dan anak-anak. 

Selain blog yang isinya gado-gado, nama blog juga saya samakan dengan nama bisnis saya yaitu Guslie Garden. 

Berbagi mengenai kewirausahaan juga bisa menjadi pengingat saya saat memulai usaha. Harapannya sih, supaya saya tetap semangat di saat bisnis sedang naik turun saat membaca tulisan di blog ini. 

Namun tulisan lainnya saya tujukan untuk menghibur pembaca serta melampiaskan hasrat menulis saya.
Untuk tulisan non kewirausahaan, saya lebih suka berbagi mengenai pengalaman hidup, dan hal-hal yang berkaitan dengan hobi maupun profesi saya. 

Intinya sih, segala hal yang bisa menjadi tips dan trik dalam kehidupan sehari-hari.

 
Sepertinya saya juga harus bikin tagline blog nih


Oh iya, selain itu beberapa kali saya juga menulis untuk ikut dalam lomba blog. Meskipun belum pernah menang, sampai sekarang pun saya masih berharap bisa merasakan kemenangan di salah satu lomba blog yang saya ikuti. 

Semoga saja sudah tidak ada yang bertanya mengapa saya memilih nama Gado-Gado Nyonya Guslie ya, setelah membaca alasan saya memilih nama itu untuk blog ini. 

Walaupun tidak apa-apa juga sih, kalau masih ada yang bertanya. 

Selamat Berpuasa readers, dan semoga ibadah kita dilancarkan selama bulan Ramadhan ini ya. 

Aamiin YRA. 

 


Menyambung postingan saya minggu lalu nih,

Sekarang lagi ngetren juga profesi Plant Styling.

Nah lo, profesi apa pula itu?


Pada intinya sih, profesi ini merupakan pengembangan dari tren gaya hidup hijau yang mencuat selama beberapa tahun belakangan.

Karena kebutuhan akan tanaman sebagai bagian dari dekorasi rumah, maka diperlukan jasa penata tanaman agar tercipta keseimbangan letak dan proporsi tanaman terhadap ruangan.

Jasa penataan tanaman ini tentunya tidak hanya  memerlukan kepekaan terhadap eksotika penampilan tanaman, tetapi juga penguasaan ilmu pertanaman seperti kecepatan tumbuh tanaman, kebutuhan cahaya, kebutuhan air serta jenis tanaman itu sendiri (hanging plant, water plant, indoor plant, outdoor plant).

Nilai plus dari profesi ini terlihat dari penguasaan akan nama ilmiah tanaman tidka hanya nama lokal atau nama pasar. Karena nama pasar bisa berubah-ubah sesuai lokal daerah tempat tanaman berada.

Gak lucu dong kalau kita memesan tanaman dengan nama pasar A ternyata yang datang tanaman lain, karena perbedaan nama lokal. nama pasar.



Kembali ke keberadaan profesi plant styling ini, banyak kaum urban yang merasa terbantu dengan adanya konsultan per-tanaman ini. Mereka bisa dengan udah menata tanaman di hunian maupun property komersial seperti cafe, restoran maupun toko tanpa dipusingkan harus memilih tanaman apa yang cocok dengan komsep interior ruangan dan gampang hidupnya.

Malah banyak loh plantlovers yang tadinya hobi mengkoleksi tanaman indoor dan padu padan tanaman dengan huniannya, jadi beralih profesi menjadi plant styling ini.

Sah-sah saja, asalkan saat terjun menggelutinya, kita juga harus memperdalam ilmu per-tanaman itu tadi. Supaya saat memberikan konsultasi kepada klien, tidak ada yang namanya salah pilih tanaman yang mengakibatkan tanaman layu atau mati karena salah penempatan letak.

Tertarik menjadi seorang plant styler? Berikut 5 hal yang harus benar-benar dikuasai untuk bisa menjadi memulai jasa plant styling :

  1. Pahami perbedaan kebutuhan tanaman (Intensitas cahaya, Air, Sirlulasi udara/ kelembaban)
    Tanaman dengan kebutuhan cahaya tinggi tentu akan tumbuh optimal di samping jendela dan tanaman penyuka teduh bisa diletakkan di sudut ruangan.
    Contoh : letakkan tanaman hoya, keladi serta heliconia di dekat jendela dan tanaman calathea bisa diletakkan di sudut ruangan

  2. Proporsi ruangan VS bentuk tanaman
    Untuk ruangan dengan banyak furniture, penggunaan tanaman meja dan anggrek bisa melembutkan suasana. Sementara tanaman yang tinggi bisa dipakai sebagai frame yang mengisi sudut ruangan. Selalu ciptakan focal point dari tanaman terhadap keseluruhan ruangan.

  3. Padu padan yang tepat antara jenis material pot dengan furniture dan konsep ruangan.
    Untuk ruangan dengan konsep industrial, tanaman palem-paleman dan jenis heliconia dalam pot beton maupun terazzo plain bisa dijadikan opsi utama.
    Sementara untuk ruangan bergaya bohemian bisa memanfaatkan tanaman heliconia dipadukan dengan pot terakota maupun cover pot anyaman.

  4. Kemudahan perawatan tanaman
    Kebanyakan plantlovers terutama pemula akan memilih tanaman yang mudah dirawat tanpa bikin ribet. Tugas seorang plant stylist lah untuk memberikan pilihan jenis tanaman yang diinginkan klien lengkap dengan metode perawatannya.

  5. Cara Perawatan Tanaman
    Berikutnya, seorang plant stylist juga harus mengetahui cara perawatan tanaman serta solusi untuk tanaman yang tidak optimal tumbuh kembangnya. Ada kalanya setelah beberapa waktu, tanaman mengalami kebusukan atau mengering. Disini seorang plant stylist harus bisa memberikan saran mengenai tindakan yang bisa dilakukan untuk mengatasi kondisi tersebut.

 

Poin plus profesi plant stylist ini adalah, bisa mensosialisasikan manfaat tanaman terhadap kehidupan serta secara tidak langsung juga membantu roda perekononiam di bidang tanaman hias tetap berputar.

Berbeda dengan gardener dan landscaper, seorang plant sltylist berkutat dengan ruang lingkup yang lebih sempit. Tidak melulu soal pembiakan tanaman, untuk memenuhi kebutuhan klien, plant stylist bisa membeli tanaman yang sudah siap pakai. Dan tidak memerlukan pengetahuan akan menggambar seperti seorang landscaper, plant stylist bisa bekerja menggunakan foto saja.



Berapa biaya jasa seorang plant stylist? Karena termasuk profesi yang masih belum umum, tidak ada harga pasti dari biaya untuk menyewa jasa seorang plant stylist.

Pada umumnya, biaya yang muncul sudah termasuk harga tanaman yang dipakai dan dipengaruhi oleh lama penataan tanaman dalam ruangan yang diinginkan.

Mudah kan menjadi seorang plant stylist? Apalagi jika kita hobi mengutak atik tanaman dan melihat yang hijau-hijau.

Yang pernah memakai jasa plant stylist atau bahkan pernah menjajaki profesi ini, boleh banget berbagi pengalaman di kolom komentar ya. 












Saya tergelitik untuk membuat tulisan ini setelah membaca artikel yang menyatakan bahwa beberapa orang bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah dari bisnis tanaman hias. Tak tanggung-tanggung, omzet dan laba perbulannya nominalnya fantastis, bahkan bisa tembus ratusan juta rupiah.

Terus, apa itu salah?
Gak juga sih. 

Sebagai salah satu "pemain" di bisnis ini, eh pelaku usaha maksudnya, saya juga menikmati cuan dari bisnis tanaman hias ini.
Tapi, tidak segampang dan sebombastis yang tertulis di artikel itu sih. 

Ketika di salah satu bagian artikel ditulis, 
"bisnis jasa pembuatan taman dalam sebulan bisa mendapat omzet sampai 80 - 90 juta dengan net profit sebesar 70 juta an." 

Maka saya pun tergerak untuk mengajak hitung-hitungan secara logika saja.

Untuk bisnis jasa taman, kisaran laba bisa di angka 30% - 40% untuk setiap proyek. 
Jika sebuah proyek bernilai 10 juta, maka laba bersihnya maksimal di kisaran 4 juta. 

Tapi perlu diingat ada yang namanya biaya operasional yang sifatnya fixed per bulan. Jadi si laba 40% itu harus dipotong biaya operasional bulanan dulu, baru deh didapat net profit selama sebulan.

Hal lain yang harus diperhitungkan juga adalah modal yang harus disiapkan. Untuk mendapat omzet yang besar, maka modal yang disiapkan juga harus besar.

Nah, pertanyaan nya, siapkah kita dengan modal yang besar? 

Oh iya, untuk pelaku usaha muslim jangan lupa juga menyisihkan untuk zakat mal sebesar 2.5% ya. 

Sekarang, balik lagi ke cuan dari bisnis ini. Bagaimana dengan sebuah artikel yang menyatakan bahwa dari modal cuma 1 juta-an saja, seorang ibu rumah tangga bisa mendulang puluhan juta rupiah dari berjualan tanaman hias di rumahnya. 

Bukan tidak mungkin, hal ini bisa saja memang terjadi kok. 
Tapi alangkah bijaknya jika kita juga ikut berhitung jika ingin memulai bisnis yang sama.

Tanaman hias apa yang dijual? 
Dijualnya seperti apa? Tanaman saja, atau dengan aksesoris pemanis (pot, keranjang, paket pembelian, dll). 
Dijualnya kemana? Jual ke hobiis, penyuka tanaman (plantlovers) dan orang awam tentu saja akan mendapat respon harga yang berbeda.

Belum lagi, selama berjualan, kebutuhan operasional yang timbul apa saja? 
Seorang ibu rumah tangga yang memiliki suami yang bisa mensupport finansial rumah tangga, tentu akan memiliki biaya operasional yang berbeda dengan seorang ibu rumah tangga yang secara ekonomi masih terhimpit kesulitan finansial.

Jadi kebayang kan, berapa nominal profit yang sebenarnya bisa didapat dari bisnis tanaman hias dan pertamanan ini. 

Hal-hal semacam ini yang terkadang tersembunyi dari sebuah artikel tentang suksesnya suatu bisnis tertentu. 

Yang mau saya tekankan disini sebenarnya adalah, terkadang kita terbuai dengan banyaknya artikel yang "meng iming-iming i" impian mendulang cuan spektakuler dari sebuah bisnis atau usaha. 

Untuk kita yang ingin terbebas dari jerat finansial, pasti akan cepat terlena dan bisa menjadikan artikel-artikel semacam itu sebagai acuan untuk memulai bisnis. 
Tanpa kita mau melakukan hal yang sangat penting sebelum memulai sebuah usaha. Yaitu RISET PASAR dan BELAJAR mengenal lebih jauh tentang usaha yang mau kita jalankan. 

Bijaklah dalam mencari inspirasi peluang usaha, saring setiap informasi dan selalu BELAJAR memperdalam pengetahuan usaha melalui banyak sumber adalah hal mutlak yang harus kita perhatikan dan lakukan jika niat nya mau serius memulai usaha.

Jadi, jangan lupa untuk selalu berhitung untuk setiap peluang usaha yang ada ya. 
Lebih baik lagi jika bisa belajar dari yang sudah sukses terlebih dahulu. Sehingga kita bisa mengenali faktor resiko dari usaha kita.

Terakhir, selalu berdoa kepada Yang Maha Pemilik Rejeki. Karena dengan marketing langitlah yang akan membukakan lebar-lebar pintu rejeki kita. 

Lalu kalau saya beneran niat mau bisnis tanaman hias apa yang harus saya lakukan? Udah terlanjur pesimis nih.. 

Eitss jangan dulu, sekarang saya berikan sedikit panduan ya kalau mau memulai bisnis tanaman hias maupun jasa taman sesuai pengalaman saya, dengan guslie garden landscape & nursery.

Tentukan jenis bisnis yang ingin kita jalankan


1. Bisnis Tanaman Hias

- Mulai dari tentukan tujuan. Mau jualan tanaman hias yang seperti apa? Supplier tanaman hias? Atau penjual retail, atau supply ke proyekan taman?
Hal ini akan mempengaruhi harga jual tanaman hias kita.

- Tanaman hiasnya mau semua yang bisa dijual, atau mau spesifik (kaktus, sukulen, tanaman indoor, tanaman bunga, bonsai, atau jenis lainnya) 

- Lakukan riset pasar. Tentukan market dan konsumen yang sesuai dengan jenis tanaman hias yang mau dijual/ ditawarkan.

- Buat hitungan modal. Ada 2 macam cara, (1) memulai sesuai modal yang kita miliki atau (2) menghitung berapa jumlah dan total biaya tanaman yang ingin kita miliki sebagai aset awal.

- Cari petani tanaman atau supplier tanaman terdekat untuk menghemat ongkos kirim dan membeli tanaman dengan harga miring untuk dijual kembali. 

Berapa modal awal yang diperlukan? Kembali lagi ke hitungan modal. Kita sendiri lah yang menentukan berapa besaran modal yang kita mau sebagai aset awal. Tidak ada hitungan pasti.

Bahkan dari 1 juta saja sudah bisa membeli beberapa tanaman hias untuk dijual kembali kok.

Sebagai pertimbangan, harga normal bibit kaktus di kisaran 10.000 dan tanaman indoor kecil di kisaran 25.000. Untuk pot pemanis, bisa didapat dari harga tiga ribu ke atas. 

Yang penting tentukan berapa persen profit yang kita inginkan dan harus update dengan harga jual pasaran dari tanaman hias yang kita miliki, melalui riset pasar.




2. Jasa Pembuatan Taman
 
Kalau jasa, yang diperlukan adalah skill membuat taman/ desain taman. Serta bisa mengumpulkan tenaga/ karyawan untuk mengerjakan orderan taman.

Jika tidak punya skill desain baik secara manual/ sketsa maupun digital, bisa memanfaatkan foto taman yang ada sebagai sample ke konsumen.
Dengan memperbanyak kumpulan foto taman juga akan mempermudah pilihan desain ke konsumen. 

Jadi biaya modal yang perlu diperhitungkan adalah :
  • Modal tanaman yang dipakai dalam desain taman. 
  • Modal elemen taman yang ada (air mancur, jalan setapak, batu-batu hias, patung, lampu taman, dll) 
  • Modal upah pekerja (dibayar harian per proyek atau bulanan) 
  • Biaya bulanan seperti biaya promosi, biaya komunikasi, biaya listrik, biaya akomodasi, biaya transportasi, biaya administrasi (pembuatan desain dan print kalau ada). 

Ada baiknya kita membuat bagan persiapan sebelum memulai usaha jual tanaman hias



3. Faktor Trend
 
Disini saya akan bahas fenomena harga tanaman yang menjulang tinggi karena pengaruh sosial budaya. 

Seperti beberapa waktu lalu saat harga aglonema dan anthurium sama seperti harga mobil kelas premium. 

Saat ini, di masa pandemi sekarang pun, harga tanaman kembali meroket karena tingginya permintaan tanaman dalam pot selama masa Work From Home. Bedanya, kali ini tidak hanya anthurium dan aglonema tetapi hampir menyeluruh ke semua jenis tanaman yang masuk kategori houseplant. 

Nah, di saat harga tanaman meroket, sepertinya bisnis ini makin cuan yaa. 
Namun kalau kembali ke poin modal, kita yang baru mau terjun ke bisnis tanaman hias harus merogoh dompet lebih dalam lagi demi membeli tanaman hias untuk dijual kembali. 

Belum lagi kalau musim harga tanaman ini sudah kembali normal, karena saya yakin setelah beberapa waktu fenomena harga tanaman ini akan berangsur-angsur kembali normal. 
Sudahkah memikirkan antisipasi untuk mengatasi stok tanaman yang terlanjur terbeli saat harga masih tinggi? 

Sesama pelaku industri tanaman hias saja masih berpikir jika ingin menambah stok tanamannya dengan jenis tanaman kekinian demi mendulang cuan. 
Kenapa? Mereka berpikir bagaimana mengatasi resiko stok melimpah yang terbeli dengan harga tinggi jika fenomena ini cepat kembali ke semula. 

Hal lainnya, sebaiknya Anda juga memposisikan diri, mau istiqomah tekun dalam satu bisnis, atau hanya sekedar mencari peluang karena sedang trend? 
Ingat ya, sesuatu yang tiba-tiba atau bersifat musiman tidak akan berlangsung selamanya. 
Jadi kalau Anda termasuk yang suka ikutan trend dalam berusaha, harus bersiap dengan resiko ketika trend atau musim itu berakhir. 
Masih mau lanjut, atau banting setir ke jenis trend bisnis lain. 

Selalu perhitungkan MODAL yang harus dipersiapkan VS Aktivitas Pasar VS Kelanggengan bisnis. 

Nah setelah membuat daftar di atas, jadi jelas berapa modal yang harus kita siapkan untuk memulai bisnis ini. Jangan lupa tentukan besaran profit yang diinginkan untuk memenuhi biaya bulanan dan cash flow yang sehat. 

Sekali lagi, selalu sediakan waktu untuk RISET dan BELAJAR ya sebelum memulai sebuah usaha. 


Tetap semangat ber wirausaha ya! 









Semua orang pastinya tahu bahwa ASI adalah makanan terbaik bagi bayi yang baru mengecap kehidupan dunia.
Sehingga tidak seharusnya orangtua merasa terbebani oleh biaya hidup bayinya karena Tuhan sudah mengkaruniai setiap ibu dengan ASI untuk bayinya.
Tetapi sayangnya hanya sedikit orangtua yang mengetahui bahwa tidak semua orangtua bisa gampang mengASIhi.
Pada saat anak pertama, sebelum melahirkan, ASI saya sudah menetes sehingga saya berfikir nantinya akan mudah dalam memberikan ASI. Walaupun pada kenyataannya, saya harus ikhlas anak full sufor karena air susu tidak bisa keluar sejak saya tanpa diduga mengalami eklampsia dan harus dirawat terpisah RS dari anak saya yang juga harus menginap di RS lain karena keracunan ketuban plus BB lahir rendah.
 

Dan saat anak kedua, saya pun mengira bahwa ASI akan mudah keluar. Toh, saat anak pertama ASI saya sudah sempat keluar dan berhentinya karena pengaruh obat, lama tidak menyusui, serta psikis saya saat itu yang benar-benar down. 

 

Kenyataannya, seminggu setelah melahirkan anak kedua, ASI saya masih tidak keluar. Saya panik. Karena saya ingin anak kedua saya merasakan khasiat ASI. Apalagi kolostrum, tetes ASI yang pertama keluar kaya akan antibodi berguna bagi tubuh bayi.
Selama 3 hari pertama, saya berusaha memerah ASI serta melakukan pijat payudara mandiri untuk memancingnya keluar. Tetapi setetes pun tidak nampak. Akhirnya di hari ketiga, bayi saya minum sufor. 
Sedih, Suami pun ikut pasrah. 
Tetapi saya masih keukeuh dan terus memompa ASI setiap ada kesempatan. Dapat seberapapun saya berikan ke bayi saya. Segala macam booster ASI saya pernah coba. Dari yang obat dokter sampai ke herbal. Hasilnya? Sekali pompa ASI yang terkumpul paling banyak hanya 20ml saja kanan dan kiri.

Konsumsi bermacam booster dan hasil perah ASI


Melihat hasil pompa yang maksimal cuma 20ml memang membuat saya bersedih. Tetapi saya berprinsip, seberapapun dapatnya, yang penting anak saya bisa merasakan ASI. Meskipun sedikit toh tidak ada ruginya kalau saya berikan ASI ke si kecil.

 

Apalagi saat kunjungan ke DSA dan diwanti-wanti untuk banyak memberi ASI karena si bayi terlihat kuning di 1 minggu pertama hidupnya. Syukurnya sih, tidak sampai harus menginap untuk disinar. 

 

Gara-gara konsumsi sufor dan asip ini, bayi saya tidak mau menghisap ASI langsung dari saya. Menangis histeris setiap kali saya sodori payudara. Padahal, teorinya semakin sering bayi minum ASI secara langsung, semakin ASI akan berproduksi. 
Makin nambah deh stress saya.
Udah hasil pompa ASI nya dikit, bayi menolak minum langsung dari saya.
 
Akhirnya setelah imunisasi di usia 1 bulan, saya dan suami bertekad untuk menyapih dot dan harus berhasil relaktasi (membuat bayi mau dbf = direct breast feeding). 
Cara sapih dot ini pun hasil dari saya mencari informasi di forum-forum ASI dan praktisi laktasi.
 
Sukses? 
 
Setelah harus melewati drama selama 3 hari gara-gara gak tega lihat bayi nangis kejer dan histeris karena harus lepas dot, cuma boleh minum pake sendok dan pipet, serta saat dihadapkan dengan payudara ibunya, saya sudah hampir putus asa. 
Suami yang menyemangati, "Ayo, kan kamu yang paling semangat di awal mau dbf. Sabar sebentar lagi ya, nanti pasti mau kok si Adek nenen langsung" 
Akhirnya sambil menangis di hari ketiga saya terus bisikin si bayi "Dek, ayo bantu ibu ya, mimik ASI supaya badan adek sehat, kuat seperti ayah.. Supaya bisa nemenin ibu dan ayah sampai tua.."
 

Alhamdulillah keesokan harinya pas hari ke-4 Si Adek mau menyusu langsung. Qadarullah, hanya mau di satu payudara saja. Itu pun sudah membuat saya menangis terharu banget. Karena sebelumnya saya kepikiran kalau sampai saat suami harus berangkat kerja keluar kota bayi saya masih belum berhasil relaktasi, entah apa saya masih bisa sabar terus menyapih dot dan mendengat jerit histeris nya Si Adek saat disodorin ASI. 

 

Alhamdulillah setelah ditelatenin, sampai saat usia Si Adek sekarang 4 bulan, dia sudah mau minum ASI dari kedua payudara. Meskipun masih belum bisa lepas 100% dari sufor, tetapi saya bersyukur bisa memberikan ASI kepada bayi saya.

 

Cita-cita sih, bisa full ASI supaya si kecil benar-benar merasakan sejuta manfaat ASI, mulai dari kandungan proteinnya, mineral, lemak, vitamin, serta adanya faktor anti-infeksi dan zat untuk faktor pertumbuhan. 
Oh iya, selain kandungan ASI yang melebihi susu non ASI, ASI terbukti bisa dipakai untuk menyembuhkan lecet puting saat mengASIhi dan sudah saya buktikan sendiri. 
Maklum saat awal-awal bisa dbf, perlekatannya belum sempurna yang menyebabkan puting saya lecet dan sakit banget.
 

Bahkan saya pernah baca ASI juga bisa dipakai untuk mengatasi gigitan serangga, infeksi telinga dan ruam popok pada bayi. Sepertinya boleh dicoba nih saat pemakaian popok sekali pakai buat Si Adek. 

 

Saya berharap bisa seterusnya mengASIhi sampai si kecil berusia 2 tahun. Apalagi kalau sampai bisa nyetok ASI. Berguna sekali saat saya harus berangkat untuk bekerja kembali di lapangan. 

Dari pengalaman saya mengASIhi yang masih panjang ini, sekedar saran saja buat bunda-bunda yang akan dan sedang menimang buah hati. 
Bahwa untuk sukses mengASIhi, perlu dukungan /support dari keluarga terdekat dan suami. 
Kelola stress, selalu makan yang mendukung kualitas dan kuantitas ASI kita.
 

Jika ada yang belum berhasil mengASIhi dan ingin melakukan relaktasi (membuat bayi minum ASI secara langsung dari payudara kita), bisa dilakukan dengan cara mencari klinik laktasi (biasanya ada di kota-kota besar saja), atau bidan yang menjadi konselor laktasi juga, maupun mengikuti kelas laktasi-relaktasi online (info bisa didapat di sosial media). 

 

Ingat, saat memutuskan mau melakukan relaktasi, selalu minta dukungan penuh dari suami dan jauhi sementara hal-hal yang bisa menimbulkan energi negatif selama proses relaktasi ya.

 

Jadi, setuju pakai banget kan kalau saya bilang sukses mengASIhi itu tidak hanya dari sang ibu saja. Tetapi dukungan suami dan lingkungan yang positif juga mempengaruhi. 




Tapi apapun hasilnya, mau ASI, mau sufor mau ASI plus sufor, yang semua ibu harus pahami adalah hal terpenting bagi buah hati kita adalah kasih sayang kita yang tak terbatas. 
Mau pakai ASI tapi tanpa disertai kasih sayang? Dijamin deh, anak tidak akan tumbuh dengan optimal.
 

Selamat menyayangi sang buah hati tercinta.