Showing posts with label Life Style. Show all posts
Showing posts with label Life Style. Show all posts



Saya tergelitik untuk membuat tulisan ini setelah membaca artikel yang menyatakan bahwa beberapa orang bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah dari bisnis tanaman hias. Tak tanggung-tanggung, omzet dan laba perbulannya nominalnya fantastis, bahkan bisa tembus ratusan juta rupiah.

Terus, apa itu salah?
Gak juga sih. 

Sebagai salah satu "pemain" di bisnis ini, eh pelaku usaha maksudnya, saya juga menikmati cuan dari bisnis tanaman hias ini.
Tapi, tidak segampang dan sebombastis yang tertulis di artikel itu sih. 

Ketika di salah satu bagian artikel ditulis, 
"bisnis jasa pembuatan taman dalam sebulan bisa mendapat omzet sampai 80 - 90 juta dengan net profit sebesar 70 juta an." 

Maka saya pun tergerak untuk mengajak hitung-hitungan secara logika saja.

Untuk bisnis jasa taman, kisaran laba bisa di angka 30% - 40% untuk setiap proyek. 
Jika sebuah proyek bernilai 10 juta, maka laba bersihnya maksimal di kisaran 4 juta. 

Tapi perlu diingat ada yang namanya biaya operasional yang sifatnya fixed per bulan. Jadi si laba 40% itu harus dipotong biaya operasional bulanan dulu, baru deh didapat net profit selama sebulan.

Hal lain yang harus diperhitungkan juga adalah modal yang harus disiapkan. Untuk mendapat omzet yang besar, maka modal yang disiapkan juga harus besar.

Nah, pertanyaan nya, siapkah kita dengan modal yang besar? 

Oh iya, untuk pelaku usaha muslim jangan lupa juga menyisihkan untuk zakat mal sebesar 2.5% ya. 

Sekarang, balik lagi ke cuan dari bisnis ini. Bagaimana dengan sebuah artikel yang menyatakan bahwa dari modal cuma 1 juta-an saja, seorang ibu rumah tangga bisa mendulang puluhan juta rupiah dari berjualan tanaman hias di rumahnya. 

Bukan tidak mungkin, hal ini bisa saja memang terjadi kok. 
Tapi alangkah bijaknya jika kita juga ikut berhitung jika ingin memulai bisnis yang sama.

Tanaman hias apa yang dijual? 
Dijualnya seperti apa? Tanaman saja, atau dengan aksesoris pemanis (pot, keranjang, paket pembelian, dll). 
Dijualnya kemana? Jual ke hobiis, penyuka tanaman (plantlovers) dan orang awam tentu saja akan mendapat respon harga yang berbeda.

Belum lagi, selama berjualan, kebutuhan operasional yang timbul apa saja? 
Seorang ibu rumah tangga yang memiliki suami yang bisa mensupport finansial rumah tangga, tentu akan memiliki biaya operasional yang berbeda dengan seorang ibu rumah tangga yang secara ekonomi masih terhimpit kesulitan finansial.

Jadi kebayang kan, berapa nominal profit yang sebenarnya bisa didapat dari bisnis tanaman hias dan pertamanan ini. 

Hal-hal semacam ini yang terkadang tersembunyi dari sebuah artikel tentang suksesnya suatu bisnis tertentu. 

Yang mau saya tekankan disini sebenarnya adalah, terkadang kita terbuai dengan banyaknya artikel yang "meng iming-iming i" impian mendulang cuan spektakuler dari sebuah bisnis atau usaha. 

Untuk kita yang ingin terbebas dari jerat finansial, pasti akan cepat terlena dan bisa menjadikan artikel-artikel semacam itu sebagai acuan untuk memulai bisnis. 
Tanpa kita mau melakukan hal yang sangat penting sebelum memulai sebuah usaha. Yaitu RISET PASAR dan BELAJAR mengenal lebih jauh tentang usaha yang mau kita jalankan. 

Bijaklah dalam mencari inspirasi peluang usaha, saring setiap informasi dan selalu BELAJAR memperdalam pengetahuan usaha melalui banyak sumber adalah hal mutlak yang harus kita perhatikan dan lakukan jika niat nya mau serius memulai usaha.

Jadi, jangan lupa untuk selalu berhitung untuk setiap peluang usaha yang ada ya. 
Lebih baik lagi jika bisa belajar dari yang sudah sukses terlebih dahulu. Sehingga kita bisa mengenali faktor resiko dari usaha kita.

Terakhir, selalu berdoa kepada Yang Maha Pemilik Rejeki. Karena dengan marketing langitlah yang akan membukakan lebar-lebar pintu rejeki kita. 

Lalu kalau saya beneran niat mau bisnis tanaman hias apa yang harus saya lakukan? Udah terlanjur pesimis nih.. 

Eitss jangan dulu, sekarang saya berikan sedikit panduan ya kalau mau memulai bisnis tanaman hias maupun jasa taman sesuai pengalaman saya, dengan guslie garden landscape & nursery.

Tentukan jenis bisnis yang ingin kita jalankan


1. Bisnis Tanaman Hias

- Mulai dari tentukan tujuan. Mau jualan tanaman hias yang seperti apa? Supplier tanaman hias? Atau penjual retail, atau supply ke proyekan taman?
Hal ini akan mempengaruhi harga jual tanaman hias kita.

- Tanaman hiasnya mau semua yang bisa dijual, atau mau spesifik (kaktus, sukulen, tanaman indoor, tanaman bunga, bonsai, atau jenis lainnya) 

- Lakukan riset pasar. Tentukan market dan konsumen yang sesuai dengan jenis tanaman hias yang mau dijual/ ditawarkan.

- Buat hitungan modal. Ada 2 macam cara, (1) memulai sesuai modal yang kita miliki atau (2) menghitung berapa jumlah dan total biaya tanaman yang ingin kita miliki sebagai aset awal.

- Cari petani tanaman atau supplier tanaman terdekat untuk menghemat ongkos kirim dan membeli tanaman dengan harga miring untuk dijual kembali. 

Berapa modal awal yang diperlukan? Kembali lagi ke hitungan modal. Kita sendiri lah yang menentukan berapa besaran modal yang kita mau sebagai aset awal. Tidak ada hitungan pasti.

Bahkan dari 1 juta saja sudah bisa membeli beberapa tanaman hias untuk dijual kembali kok.

Sebagai pertimbangan, harga normal bibit kaktus di kisaran 10.000 dan tanaman indoor kecil di kisaran 25.000. Untuk pot pemanis, bisa didapat dari harga tiga ribu ke atas. 

Yang penting tentukan berapa persen profit yang kita inginkan dan harus update dengan harga jual pasaran dari tanaman hias yang kita miliki, melalui riset pasar.




2. Jasa Pembuatan Taman
 
Kalau jasa, yang diperlukan adalah skill membuat taman/ desain taman. Serta bisa mengumpulkan tenaga/ karyawan untuk mengerjakan orderan taman.

Jika tidak punya skill desain baik secara manual/ sketsa maupun digital, bisa memanfaatkan foto taman yang ada sebagai sample ke konsumen.
Dengan memperbanyak kumpulan foto taman juga akan mempermudah pilihan desain ke konsumen. 

Jadi biaya modal yang perlu diperhitungkan adalah :
  • Modal tanaman yang dipakai dalam desain taman. 
  • Modal elemen taman yang ada (air mancur, jalan setapak, batu-batu hias, patung, lampu taman, dll) 
  • Modal upah pekerja (dibayar harian per proyek atau bulanan) 
  • Biaya bulanan seperti biaya promosi, biaya komunikasi, biaya listrik, biaya akomodasi, biaya transportasi, biaya administrasi (pembuatan desain dan print kalau ada). 

Ada baiknya kita membuat bagan persiapan sebelum memulai usaha jual tanaman hias



3. Faktor Trend
 
Disini saya akan bahas fenomena harga tanaman yang menjulang tinggi karena pengaruh sosial budaya. 

Seperti beberapa waktu lalu saat harga aglonema dan anthurium sama seperti harga mobil kelas premium. 

Saat ini, di masa pandemi sekarang pun, harga tanaman kembali meroket karena tingginya permintaan tanaman dalam pot selama masa Work From Home. Bedanya, kali ini tidak hanya anthurium dan aglonema tetapi hampir menyeluruh ke semua jenis tanaman yang masuk kategori houseplant. 

Nah, di saat harga tanaman meroket, sepertinya bisnis ini makin cuan yaa. 
Namun kalau kembali ke poin modal, kita yang baru mau terjun ke bisnis tanaman hias harus merogoh dompet lebih dalam lagi demi membeli tanaman hias untuk dijual kembali. 

Belum lagi kalau musim harga tanaman ini sudah kembali normal, karena saya yakin setelah beberapa waktu fenomena harga tanaman ini akan berangsur-angsur kembali normal. 
Sudahkah memikirkan antisipasi untuk mengatasi stok tanaman yang terlanjur terbeli saat harga masih tinggi? 

Sesama pelaku industri tanaman hias saja masih berpikir jika ingin menambah stok tanamannya dengan jenis tanaman kekinian demi mendulang cuan. 
Kenapa? Mereka berpikir bagaimana mengatasi resiko stok melimpah yang terbeli dengan harga tinggi jika fenomena ini cepat kembali ke semula. 

Hal lainnya, sebaiknya Anda juga memposisikan diri, mau istiqomah tekun dalam satu bisnis, atau hanya sekedar mencari peluang karena sedang trend? 
Ingat ya, sesuatu yang tiba-tiba atau bersifat musiman tidak akan berlangsung selamanya. 
Jadi kalau Anda termasuk yang suka ikutan trend dalam berusaha, harus bersiap dengan resiko ketika trend atau musim itu berakhir. 
Masih mau lanjut, atau banting setir ke jenis trend bisnis lain. 

Selalu perhitungkan MODAL yang harus dipersiapkan VS Aktivitas Pasar VS Kelanggengan bisnis. 

Nah setelah membuat daftar di atas, jadi jelas berapa modal yang harus kita siapkan untuk memulai bisnis ini. Jangan lupa tentukan besaran profit yang diinginkan untuk memenuhi biaya bulanan dan cash flow yang sehat. 

Sekali lagi, selalu sediakan waktu untuk RISET dan BELAJAR ya sebelum memulai sebuah usaha. 


Tetap semangat ber wirausaha ya! 









Semua orang pastinya tahu bahwa ASI adalah makanan terbaik bagi bayi yang baru mengecap kehidupan dunia.
Sehingga tidak seharusnya orangtua merasa terbebani oleh biaya hidup bayinya karena Tuhan sudah mengkaruniai setiap ibu dengan ASI untuk bayinya.
Tetapi sayangnya hanya sedikit orangtua yang mengetahui bahwa tidak semua orangtua bisa gampang mengASIhi.
Pada saat anak pertama, sebelum melahirkan, ASI saya sudah menetes sehingga saya berfikir nantinya akan mudah dalam memberikan ASI. Walaupun pada kenyataannya, saya harus ikhlas anak full sufor karena air susu tidak bisa keluar sejak saya tanpa diduga mengalami eklampsia dan harus dirawat terpisah RS dari anak saya yang juga harus menginap di RS lain karena keracunan ketuban plus BB lahir rendah.
 

Dan saat anak kedua, saya pun mengira bahwa ASI akan mudah keluar. Toh, saat anak pertama ASI saya sudah sempat keluar dan berhentinya karena pengaruh obat, lama tidak menyusui, serta psikis saya saat itu yang benar-benar down. 

 

Kenyataannya, seminggu setelah melahirkan anak kedua, ASI saya masih tidak keluar. Saya panik. Karena saya ingin anak kedua saya merasakan khasiat ASI. Apalagi kolostrum, tetes ASI yang pertama keluar kaya akan antibodi berguna bagi tubuh bayi.
Selama 3 hari pertama, saya berusaha memerah ASI serta melakukan pijat payudara mandiri untuk memancingnya keluar. Tetapi setetes pun tidak nampak. Akhirnya di hari ketiga, bayi saya minum sufor. 
Sedih, Suami pun ikut pasrah. 
Tetapi saya masih keukeuh dan terus memompa ASI setiap ada kesempatan. Dapat seberapapun saya berikan ke bayi saya. Segala macam booster ASI saya pernah coba. Dari yang obat dokter sampai ke herbal. Hasilnya? Sekali pompa ASI yang terkumpul paling banyak hanya 20ml saja kanan dan kiri.

Konsumsi bermacam booster dan hasil perah ASI


Melihat hasil pompa yang maksimal cuma 20ml memang membuat saya bersedih. Tetapi saya berprinsip, seberapapun dapatnya, yang penting anak saya bisa merasakan ASI. Meskipun sedikit toh tidak ada ruginya kalau saya berikan ASI ke si kecil.

 

Apalagi saat kunjungan ke DSA dan diwanti-wanti untuk banyak memberi ASI karena si bayi terlihat kuning di 1 minggu pertama hidupnya. Syukurnya sih, tidak sampai harus menginap untuk disinar. 

 

Gara-gara konsumsi sufor dan asip ini, bayi saya tidak mau menghisap ASI langsung dari saya. Menangis histeris setiap kali saya sodori payudara. Padahal, teorinya semakin sering bayi minum ASI secara langsung, semakin ASI akan berproduksi. 
Makin nambah deh stress saya.
Udah hasil pompa ASI nya dikit, bayi menolak minum langsung dari saya.
 
Akhirnya setelah imunisasi di usia 1 bulan, saya dan suami bertekad untuk menyapih dot dan harus berhasil relaktasi (membuat bayi mau dbf = direct breast feeding). 
Cara sapih dot ini pun hasil dari saya mencari informasi di forum-forum ASI dan praktisi laktasi.
 
Sukses? 
 
Setelah harus melewati drama selama 3 hari gara-gara gak tega lihat bayi nangis kejer dan histeris karena harus lepas dot, cuma boleh minum pake sendok dan pipet, serta saat dihadapkan dengan payudara ibunya, saya sudah hampir putus asa. 
Suami yang menyemangati, "Ayo, kan kamu yang paling semangat di awal mau dbf. Sabar sebentar lagi ya, nanti pasti mau kok si Adek nenen langsung" 
Akhirnya sambil menangis di hari ketiga saya terus bisikin si bayi "Dek, ayo bantu ibu ya, mimik ASI supaya badan adek sehat, kuat seperti ayah.. Supaya bisa nemenin ibu dan ayah sampai tua.."
 

Alhamdulillah keesokan harinya pas hari ke-4 Si Adek mau menyusu langsung. Qadarullah, hanya mau di satu payudara saja. Itu pun sudah membuat saya menangis terharu banget. Karena sebelumnya saya kepikiran kalau sampai saat suami harus berangkat kerja keluar kota bayi saya masih belum berhasil relaktasi, entah apa saya masih bisa sabar terus menyapih dot dan mendengat jerit histeris nya Si Adek saat disodorin ASI. 

 

Alhamdulillah setelah ditelatenin, sampai saat usia Si Adek sekarang 4 bulan, dia sudah mau minum ASI dari kedua payudara. Meskipun masih belum bisa lepas 100% dari sufor, tetapi saya bersyukur bisa memberikan ASI kepada bayi saya.

 

Cita-cita sih, bisa full ASI supaya si kecil benar-benar merasakan sejuta manfaat ASI, mulai dari kandungan proteinnya, mineral, lemak, vitamin, serta adanya faktor anti-infeksi dan zat untuk faktor pertumbuhan. 
Oh iya, selain kandungan ASI yang melebihi susu non ASI, ASI terbukti bisa dipakai untuk menyembuhkan lecet puting saat mengASIhi dan sudah saya buktikan sendiri. 
Maklum saat awal-awal bisa dbf, perlekatannya belum sempurna yang menyebabkan puting saya lecet dan sakit banget.
 

Bahkan saya pernah baca ASI juga bisa dipakai untuk mengatasi gigitan serangga, infeksi telinga dan ruam popok pada bayi. Sepertinya boleh dicoba nih saat pemakaian popok sekali pakai buat Si Adek. 

 

Saya berharap bisa seterusnya mengASIhi sampai si kecil berusia 2 tahun. Apalagi kalau sampai bisa nyetok ASI. Berguna sekali saat saya harus berangkat untuk bekerja kembali di lapangan. 

Dari pengalaman saya mengASIhi yang masih panjang ini, sekedar saran saja buat bunda-bunda yang akan dan sedang menimang buah hati. 
Bahwa untuk sukses mengASIhi, perlu dukungan /support dari keluarga terdekat dan suami. 
Kelola stress, selalu makan yang mendukung kualitas dan kuantitas ASI kita.
 

Jika ada yang belum berhasil mengASIhi dan ingin melakukan relaktasi (membuat bayi minum ASI secara langsung dari payudara kita), bisa dilakukan dengan cara mencari klinik laktasi (biasanya ada di kota-kota besar saja), atau bidan yang menjadi konselor laktasi juga, maupun mengikuti kelas laktasi-relaktasi online (info bisa didapat di sosial media). 

 

Ingat, saat memutuskan mau melakukan relaktasi, selalu minta dukungan penuh dari suami dan jauhi sementara hal-hal yang bisa menimbulkan energi negatif selama proses relaktasi ya.

 

Jadi, setuju pakai banget kan kalau saya bilang sukses mengASIhi itu tidak hanya dari sang ibu saja. Tetapi dukungan suami dan lingkungan yang positif juga mempengaruhi. 




Tapi apapun hasilnya, mau ASI, mau sufor mau ASI plus sufor, yang semua ibu harus pahami adalah hal terpenting bagi buah hati kita adalah kasih sayang kita yang tak terbatas. 
Mau pakai ASI tapi tanpa disertai kasih sayang? Dijamin deh, anak tidak akan tumbuh dengan optimal.
 

Selamat menyayangi sang buah hati tercinta. 






Membaca adalah kegemaran saya sejak kecil. Bahkan kata orangtua, saya bisa membaca sejak sebelum masuk TK.
Sampai-sampai saya masih ingat, saat ketakutan di hari pertama masuk sekolah TK karena saya terlambat. Dan penyebab keterlambatan saya adalah karena saya terlalu asik membaca majalah Bobo milik kakak sampai lupa waktu. 

Bagi saya, dengan membaca bisa membuat saya berpetualang kemana saja. Bahkan ke tempat-tempat yang belum pernah saya datangi. Dengan membaca, saya bisa bebas menjadi apa saja. Dan yang pasti, saya jadi mengetahui hal-hal yang menakjubkan yang belum pernah saya dengar sebelumnya. 

Saat di bangku kuliah, setiap bulan selalu ada budget untuk membeli buku baru. Juga saat ada pameran buku di Jakarta. Pasti saya akan berburu buku. Entah itu novel fiksi dan non fiksi, majalah profesi, maupun buku kumpulan puisi.

Tak terhitung koleksi buku saya saat itu, yang sayangnya tidak lagi saya miliki sekarang karena hampir semua tak terselamatkan saat musibah melanda. Hanya menyisakan sedikit buku yang sempat saya bawa pulang ke rumah orangtua. 

Begitu memiliki anak, saya pun mulai mengenalkan buku pada anak sejak dini. Banyak buku cerita anak yang saya beli supaya Si Kakak senang membaca. Sayangnya, Si Kakak, anak pertama kami ternyata tumbuh sebagai anak pecinta visual. Kemampuan mengenali gambar dan menggambarnya melebihi kecepatan membacanya. Nggak masalah sih buat saya, hanya saja terkadang saya masih ingin Si Kakak bisa sedikit lebih senang membaca seperti saya. Atau setidaknya, bisa membuat Si Kakak lebih menyenangi buku dibandingkan gadgetnya. 

Nah ketika Si Adek, anak kedua kami lahir, saya pun kembali ingin mengenalkan buku kepadanya. Apalagi setelah mengetahui bahwa membacakan buku cerita bagi bayi bermanfaat untuk perkembangan otak bayi. Seperti membantunya lebih cepat belajar berkomunikasi, mengenalkan kosakata dan visual serta mengenalkan emosi.

Manfaat membaca pada bayi



Bersyukur sekarang jamannya sudah serba digital. Saya tidak perlu lagi mengkoleksi buku fisik yang pasti lebih ribet dan makan tempat. Karena sekarang sudah tersedia banyak aplikasi membaca melalui smartphone kita. 

Jadilah saya download dan install aplikasi membaca di smartphone android saya. Untuk ini, saya memilih aplikasi let's read. Selain banyak pilihan cerita dalam Bahasa Indonesia, setiap cerita juga disertai gambar menarik di tiap lembarnya.
Cocok deh sama Si Kakak yang tipe anak visual. Oh iya, selain itu setiap ceritanya juga gratis loh. Tinggal download saja untuk membaca keseluruhan ceritanya.
Bahasa yang dipakai dalam setiap cerita juga mudah dipahami oleh anak. 

Keunggulan Aplikasi Let's Read

Tampilan aplikasi let's read




Akhirnya setiap hari Si Kakak mau membuka aplikasi let's read dan memilih satu cerita untuk dibacakan ke Si Adek. Terkadang saya yang membacakan awal cerita dan Si Kakak meneruskan karena penasaran dengan akhir ceritanya. 
Seneng aja liat Si Kakak dengan serunya membaca sementara Si Adek gerak-gerak kegirangan mendengarkan si kakak bercerita.

Selain membangun kedekatan Kakak - Adek, kegiatan membaca cerita ini juga bisa membantu Si Adek untuk belajar berkomunikasi dan berbicara. 

Aktivitas membaca si Kakak untuk Adek



Oh iya, cerita yang paling disukai Si Kakak berjudul "Hutan Gelap Sangat Berbahaya". Berkisah tentang seorang anak yang menepis ketakutannya untuk berpetualang di dalam hutan yang gelap dan akhirnya malah mendapatkan petualangan seru di dalamnya. 

Setelah selesai cerita, biasanya Si Kakak akan membahas kenapa cerita itu begitu, kenapa kok begini. Dan saya akan melanjutkan dengan memberitahu moral cerita tersebut. 

Ayo, gemar membaca. Ayo coba download dan install aplikasi let's read untuk anak-anak kita. Dijamin pasti mereka akan suka dengan setiap cerita yang tersedia di dalamnya. Banyak pilihan cerita lokal dengan bahasa sederhana yang mudah dipahami. 

Ada yang sudah memakai aplikasi ini? Mungkin bisa berbagi pengalaman di kolom komentar ya. 

Bagi yang ingin mendownload aplikasi let's read ini, bisa di link berikut ya. 










Bertemu lagi dengan Nyonya Guslie. Kali ini saya mau membahas tentang Zakat.
Kalau saat Ramadhan kemarin yang pernah ditulis adalah mengenai zakat dan infaq yang berhubungan dengan bulan Ramadhan, yaitu zakat fitrah dan beberapa jenis infaq yang bisa dilakukan di bulan Ramadhan (link tulisan bisa dibaca disini).

Namun kali ini, kita bahas mengenai distribusi atau pemanfaatan zakat yang lebih luas yuk.

Sebenarnya apa saja sih, jenis zakat yang ada ? Pada dasarnya secara umum zakat terbagi menjadi dua jenis, yakni zakat fitrah dan zakat maal.
Penjelasannya bisa dilihat di laman Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) di https://baznas.go.id/zakat.

Zakat Fitrah
adalah zakat yang wajib dikeluarkan setiap bulan Ramadhan menjelang sebelum pelaksanaan Sholat Idul Fitri, sementara zakat maal kata kuncinya adalah "harta". Artinya segala bentuk harta yang sudah mencapai kadar tertentu yang wajib dikeluarkan sebagai bentuk sedekah wajib dan akan disalurkan oleh pengelola/pengumpul zakat yang disebut amil zakat.

Untuk lebih memudahkan, kita bisa melihat referensi gambar dari laman sosial media instagram @literasizakatwakaf ini, supaya bisa memahami zakat apa saja yang ada dan harus dibayarkan :



CARA MENGETAHUI PENYALURAN DANA ZAKAT

Saat menyerahkan zakat melalui badan amil zakat negara maupun melalui lembaga amil zakat yang dikelola oleh swasta, pernahkah terbersit pertanyaan "Zakat yang sudah dikumpulkan oleh para badan amil zakat tersebut disalurkan untuk apa dan kemana?"
Pernah gak sih, penasaran, "Zakat dari saya sudah tepat sasaran belum ya pemanfaatannya?"

Sebenarnya ada beberapa cara untuk mengetahui kemana dan untuk apa zakat yang dikumpulkan dari masyarakat tersebut digunakan.
  • yang PERTAMA, cek laporan kegiatan dan pendistribusian zakat di website atau sosial media atau buletin bulanan dari amil zakat tempat kita berzakat. Setiap amil zakat pasti memiliki salah satu media sebagai tempat untuk pelaporan kegiatannya.
  • yang KEDUA, bisa menanyakan langsung kepada amil zakat yang bersangkutan, terutama bila mengumpulkan zakat di masjid yang laporannya biasanya disampaikan secara lisan saat pelaksanaan ibadah sholat Jumat.

PROGRAM PENYALURAN DANA ZAKAT

Karena zakat harus ditujukan untuk kesejahteraan umat dan mengentaskan kemiskinan, maka dana zakat dapat digunakan untuk pemberdayaan sosial, ekonomi, pendidikan, dan kesehatan.
Seperti terlihat dari program lembaga Baznas yang tercantum di website resminya, ataupun bisa dilihat di masing-masing cabang tiap daerah.

Contohnya saja lembaga baznas di propinsi Bali, tempat saya tinggal yang memiliki program :
  1. Bantuan bagi para mustahik (penerima zakat) berupa modal usaha maupun bantuan konsumtif bagi yang tidak mungkin lagi untuk melakukan kegiatan usaha.

  2. Bantuan kesehatan bagi kaum duafa dan mustahik misal biaya pengobatan, khitanan massal, biaya operasi, dan lainnya.

  3. Bantuan di jalur dakwah, seperti guru ngaji di daerah terpencil/ pedesaan yang aktif memberikan pendidikan agama kepada penduduk sekitarnya.

  4. Bantuan beasiswa pendidikan bagi siswa berprestasi yang berasal dari keluarga mustahik.

  5. Bantuan lain yang bersifat insidentil, misal untuk korban bencana alam, mustahik yang tertimpa musibah (kebakaran, atau terlilit hutang), santunan kematian dan lainnya.

contoh program penyaluran dana zakat


Program penyaluran dana zakat ini bisa sama di setiap daerah, baik dari lembaga amil zakat oleh pemerintah maupun yang dikelola non-pemerintah.

Subhanallah, betapa indahnya ya jika kita bisa membantu saudara kita lainnya. Saudara seagama, maupun saudara sebangsa senegara.
Apalagi nilai zakat 2.5% inshaAllah tidaklah memberatkan karena nominalnya yang jauh lebih sedikit daripada nominal gaji yang kita terima maupun aset/ harta yang kita miliki.

Lalu bagaimana mengetahui bahwa penerima zakat adalah seorang yang memenuhi syarat untuk dikategorikan sebagai mustahik ? Bisa melalui dua cara :
  • PERTAMA, Lembaga amil zakat akan melakukan penelusuran untuk mendata dan mensurvey masyarakat sekitar yang termasuk golongan mustahik.
  • KEDUA, masyarakat bisa memberikan informasi kepada lembaga amil zakat terdeka, untuk kemudian diseleksi oleh badan atau lembaga tersebut.

Jadi selain bisa mendaftar menjadi muzakki (yang membayar zakat), kita pun bisa mendaftarkan mustahik yang kita kenal kepada lembaga amil zakat terdekat. Untuk nantinya diseleksi oleh lembaga amil zakat tersebut, apakah yang bersangkutan bisa masuk kedalam kategori mustahik yang berhak mendapatkan penyaluran dana zakat atau tidak.
Informasi lebih lengkap mengenai syarat mendaftarkan mustahik ini, bisa kita dapatkan di lembaga amil zakat terdekat dengan tempat tinggal kita.

CONTOH PENYALURAN DANA ZAKAT

Sekarang saya akan berikan beberapa contoh penyaluran dana zakat yang saya ambil dari beberapa laman sosial media dan website lembaga baznas di beberapa kota. Semoga bisa menjadi inspirasi untuk kita semua supaya semakin giat membayar zakat ya.

CERITA 1

Lembaga amil zakat memberikan fasilitas khitan massal gratis untuk anak-anak dari kaum dhuafa di Kota Banyuwangi, Jawa Timur seperti yang terlihat di laman media sosial nya :


CERITA 2

Baznas Kota Denpasar berikan bantuan modal usaha jamu kepada Ibu Rutin Triwahyuni seorang Single Parent yang setelah ditinggal mati oleh suaminya beberapa tahun lalu, kini berjuang seorang diri menyambung hidup bersama anak-anaknya


CERITA 3

Baznas kota Banjarmasin salurkan bantuan untuk 34 Kepala Keluarga (KK) korban kebakaran di Jl. Alalak Selatan RT 5.


Dan masih banyak contoh lain penyaluran zakat yang bisa dilihat di masing-masing laman website dan media sosial di atas.
Jadi, jangan takut untuk membayar zakat ya. Selalu cari lembaga amil zakat terpercaya yang sudah memiliki izin maupun terdaftar di Kementerian Agama. Kenapa? Supaya dana zakat bisa tersalurkan dengan tepat kepada para mustahik yang memang benar-benar membutuhkan.

Dari sisi badan atau lembaga amil zakat sendiri, sosialisasi mengenai keberadaan lembaga amil zakat perlu lebih sering dilakukan. Disertai dengan sosialisasi pendistribusian dana zakat kepada mustahik, maupun cara mendaftarkan data mustahik dari masyarakat.

Karena tanpa sosialisasi, masyarakat bisa jadi tidak mengetahui pentingnya kewajiban dan manfaat zakat.


Sosialisasi mengenai keberadaan lembaga amil zakat perlu lebih sering dilakukan. Disertai dengan sosialisasi pendistribusian dana zakat kepada mustahik, maupun cara mendaftarkan data mustahik dari masyarakat.


Nah, untuk yang ingin belajar lebih dalam lagi mengenai peraturan zakat dan segala sesuatu tentang dunia Islam, Kementrian Agama sudah menyiapkan satu website khusus untuk itu, langsung saja masuk ke link https://bimasislam.kemenag.go.id/

Tulisan ini juga ditujukan untuk ikut serta dalam progam literasi zakat dan wakaf yang diselenggarakan oleh Direktorat Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama RI demi meningkatkan literasi masyarakat mengenai zakat dan wakaf. Untuk lebih jelasnya, simak saja website https://literasizakatwakaf.com untuk melihat rangkaian dari program ini.

Yuk coba kita bayangkan saja, Indonesia sebagai negara dengan mayoritas muslim terbesar di dunia. Jika 50% nya saja dari muslim Indonesia membayar zakat, inshaAllah zakat tersebut bisa digunakan untuk membantu perekonomian 50% masyarakat lainnya, loh.




 
CATATAN KAKI :

Amil zakat adalah orang atau lembaga yang bertugas menerima dan mengumpulkan zakat, untuk kemudian mendistribusikannya kepada para mustahik.

Muzakki adalah orang yang dikenai kewajiban membayar zakat atas kepemilikan harta yang telah mencapai nishab dan haul.

Mustahik adalah orang-orang yang berhak menerima zakat.











Saya ini termasuk tipe setia dalam berkacamata. Bayangkan saja, dari sejak kelas tiga SD sampai saat sekarang sudah menjadi emak-emak dengan satu anak berumur 7 tahun, saya masih setia berkacamata.

Hehehe... Mungkin bukan setia kali ya, lebih ke terpaksa dan setengah tersiksa. Entah karena faktor berkacamata ini atau bukan, saya jadi gampang merasakan mata lelah, apalagi kalau sudah didepan komputer berjam-jam.

Apalagi pekerjaan saya yang bertahun-tahun mengharuskan berkutat dengan komputer ditambah sekarang saat sudah berhenti bekerja dan memutuskan menjadi full-time business owner, blogger, dan freelancer. Saya menjadi semakin sering bergaul dengan komputer minimal 5 jam sehari. Belum lagi setiap beberapa menit harus cek email, kirim pesan dan menggunakan beberapa aplikasi di gadget andalan saya, si smartphone android. Membuat saya jadi lebih gampang merasakan mata sepet dan mata perih.

Hayoo siapa yang juga sering merasakan mata pegel, mata sepet, mata perih bahkan sampai mata merah karena berjam-jam harus menyelesaikan deadline tulisan atau pekerjaan yang menggunakan komputer dan gadget yang membuat mata lelah?
Tahukah Anda, bahwa salah satu penyebabnya adalah akibat kita seringkali lupa mengedipkan mata, menyebabkan mata kering dari cairan mata yang seharusnya melindungi mata kita. Karena itulah mata jadi terasa perih dan lelah.

Sebenarnya apa sih yang disebut mata kering itu?
Dalam istilah kedokteran, hal ini dikenal dengan nama keratoconjunctivitis sicca. Gejalanya antara lain :
  1. Rasa tidak nyaman yang timbul di area mata (mata pegel)
  2. Mata terasa kering dan gatal
  3. Mata sepet, seperti kemasukan debu atau sesuatu
  4. Mata berwarna kemerahan
  5. Penglihatan menjadi sedikit kabur atau berkabut.
  6. Bahkan tidak jarang ada yang merasakan mata perih dan berair lebih banyak seperti menangis.

Karena mata kering ini terjadi ketika mata kita tidak menghasilkan air mata seperti yang seharusnya, maka jika air mata tidak bisa melumasi mata dengan baik, gejala seperti di atas akan kita rasakan.

sumber : https://instodryeyeducation.com/


Jadi untuk mengembalikan kemampuan lubrikasi mata, bisa dengan cara menggunakan obat tetes mata. Yang menjadi andalan saya saat ini adalah Insto Dry eyes, dengan kemampuan memberikan efek pelumas seperti air mata untuk mengatasi gejala kekeringan pada mata.

insto dry eye - mengatasi gejala mata kering

Insto Dry eyes ini mengandung : Hidroksi propil metil selulosa 3.0 mg; Benzalkonium klorida 0.1 mg dalam setiap botol kemasan 7.5 ml.
Dengan dosis 1-2 tetes pada setiap mata 3 kali sehari, Insto Dry eyes ini bisa membantu meredakan rasa tidak nyaman akibat mata kering.
Tetapi ingat ya, hentikan pemakaian jika sudah merasa membaik. Karena di kemasan pun dicantumkan bahwa kandungan Benzalkonium nya, bisa menyebabkan kerusakan selaput mata untuk penggunaan jangka panjang. Dan jangan digunakan lagi jika obat belum habis setelah dibuka selama 1 bulan.
Selalu biasakan untuk membaca detail pemakaian pada kemasan ya.



Selain menyediakan obat tetes mata ini, hal lain yang bisa dilakukan untuk menghindari gejala mata kering adalah :

  1. Usahakan untuk sering mengedipkan mata dan ijinkan mata beristirahat sesering mungkin saat di depan komputer atau gadget. Sebaiknya istirahatkan mata setiap 20-30 menit.
  2. Memilih kacamata dengan lensa anti-radiasi yang sudah banyak tersedia di optik-optik. Saya sendiri mengganti kacamata saya dengan lensa anti radiasi yang saya gunakan saat bekerja di depan layar komputer.
  3. Cukup minum air dan penuhi asupan gizi. Makanan yang mengandung vitamin A dan omega-3 bagus untuk kesehatan mata.
  4. Hindari menggosok mata dengan keras saat gejala terjadi, karena  justru bisa memperburuk gejala mata kering.

Nah, jadi jika Anda merasakan beberapa gejala seperti Mata Sepet, Mata Pegel, Mata Perih, dan Mata Lelah saat beraktivitas, bisa jadi itu adalah gejala Mata Kering. Jangan dibiarkan dan jangan disepelekan ya, karena hal ini bisa menyebabkan penyakit mata yang lebih serius. Selalu sediakan obat tetes mata dan lakukan beberapa hal yang sudah disebutkan diatas untuk menghindari gejala mata kering.

Bebas beraktivitas dan katakan Bye Mata Kering!