Kalau bicara tentang tradisi lebaran, pasti akan berbeda-beda tiap keluarga.
Seperti tradisi Lebaran yang ada di keluarga saya, berawal dari keluarga nenek dari Bapak dan Ibu dimana mereka berasal dari satu desa yang sama di lereng gunung Raung.

Sejak kecil, setiap Lebaran kami wajib mudik ke rumah nenek. Bahkan saudara-saudara yang tinggal di luar pulau pun, akan menyempatkan diri untuk pulang demi berkumpul dan bersilaturahmi bersama di desa nenek. Maklum, hampir satu desa statusnya adalah saudara. Entah itu saudara jauh, saudara dari kakeknya paman, saudara dari ibunya kakeknya ponakan Bapak, yang terkadang membuat saya mengernyitkan dahi saat mendengar silsilah kekerabatan kami.

Sampai saat sudah berkeluarga pun, tradisi ini tetap berlanjut. Meski sekarang tinggal satu nenek saja dari pihak Ibu, setiap tahun kami sekeluarga akan tetap berkumpul di desa nenek untuk kemudian bersama-sama berkeliling mengunjungi rumah saudara lainnya di desa tersebut. Hanya saja perkecualian bagi saya, tradisi kumpul di rumah nenek ini, jadi terbagi setiap dua tahun sekali karena harus mudik ke rumah mertua yang berbeda kota dengan desa nenek.

Saking kuatnya tradisi kumpul keluarga ini, Ber-lebaran di rumah orangtua pun kami lakukan setelah menyelesaikan misi silaturahmi dan berkeliling ke sanak saudara di desa nenek.

Seiring waktu saya juga beralih dari yang tadinya menerima THR yang berlimpah dari paman, tante, budhe dan pakdhe sedesa menjadi yang menyiapkan THR untuk keponakan-keponakan dan cucu-cucu dari saudara yang kami temui saat berkeliling di desa nenek. Karena memberi THR atau angpau Lebaran juga menjadi tradisi turun-temurun di keluarga besar saya.

Hal yang lucu adalah ketika anak saya berujar "Aku mau bawa tas ya ma, buat naruh uang dari orang-orang nanti"
Dan saya menanggapi sambil tertawa "Memangnya nanti pasti dapat uang banyak dek?"
Si kecil menjawab "iya lah ma, kan ini Lebaran"

Persis sama deh seperti pemikiran saya saat kecil dulu, Lebaran menjadi ajang mengumpulkan pundi-pundi uang yang bisa saya gunakan untuk membeli apapun yang saya mau, karena orang tua saya membebaskan uang THR yang saya kumpulkan untuk belanja apapun asalkan bermanfaat untuk saya.*

Tradisi lainnya adalah membuat ketupat sendiri. Karena hidup di desa, nenek selalu membuat ketupat sendiri dengan mengumpulkan daun janur dari kebun kelapa di belakang rumah. Kakek sendiri mengajarkan cara membuat beragam jenis ketupat saat saya masih duduk di bangku SD dan sejak itu, Jadilah saya sedari kecil menjadi asisten kakek dalam membuat ketupat. Bahkan sejak Kakek tiada, saya selalu menjadi penganyam ketupat di rumah nenek yang saya kerjakan sebelum saya kembali berangkat untuk kuliah atau bekerja.
Berkat Kakek, saya jadi tahu bahwa ada beragam tipe ketupat. meski sudah banyak yang lupa, ada dua 3 jenis yang masih saya ingat yaitu KETUPAT SINTO, KETUPAT BAWANG dan KETUPAT KODOK. Lucu-lucu ya namanya.


Ketupat Kodok

Ketupat Sinto

Tradisi membuat ketupat ini berlanjut saat saya sudah berkeluarga. Suami yang "syukurnya" terbiasa mencari janur dan membuat ketupat juga *maklum sama-sama berasal dari desa*, didaulat untuk menjadi pencari janur sementara saya tetap menjadi penganyam ketupatnya.
Bagus juga sih untuk memupuk ke-solid-an sesama pembuat ketupat *eh..* dan sepertinya setelah ini saya bisa punya usaha bikin sendiri deh dengan suami *hehehe*

Ketupat Bawang

Yang terakhir, tradisi makan di tempat saudara yang kami kunjungi. Kalau di desa nenek saya, makanannya tidak jauh-jauh dari ketupat dan lauk khas desa seperti sambal kentang, sayur lompong, ayam opor dan rujak uleg sayur.
Sementara di kampung mertua, hampir semua rumah memiliki menu yang sama, BAKSO. Maklum saja, kampung mertua terletak di kota yang terkenal produk baksonya. Malahan, banyak dari penduduknya yang berprofesi menjadi penjual bakso keliling maupun rumahan di kampungnya sendiri maupun di perantauan.

Terbayang kan, kami harus menyiapkan perut demi menghormati setiap kerabat yang menjamu dengan makanan berat. Hal yang sama pun terjadi saat ada kerabat jauh yang datang berkunjung, kami pun berganti menjamu mereka dengan masakan khas keluarga.

Oh iya soal jamu menjamu ini, saya jadi teringat saat masih tinggal di Gorontalo. disitu ada tradisi unik saat Hari Kupatan atau 7 hari setelah Idul Fitri.
Semua penduduk mengadakan "Open House" yaitu kebebasan untuk bersilaturahmi dan mencicipi masakan di setiap rumah tanpa haru mengenal si pemilik rumah.
Seru dan lucu saat saya ikut berkeliling bersama teman sekantor untuk mengikuti tradisi ini.

Wah, jadi makin gak sabar menunggu saat Lebaran di kampung halaman ya.


Baju baru Alhamdulillah..
Tuk dipakai di hari raya..
Tak punya pun tak apa-apa..
Masih ada baju yang lama..

Lirik lagu ini selalu menjadi tren saat menjelang Lebaran, mengalahkan lagu bertemakan Lebaran lainnya. Entah sebagai kode bagi pasangan ataupun orangtua untuk segera berbelanja baju baru, ataupun sekedar untuk satire terhadap kebiasaan berbelanja baju baru untuk berlebaran. Lantas kenapa sih lagu yang tren di tahun 90-an ini begitu membekas dan merasuk sukma sehingga selalu terngiang-ngiang di kepala? *maafkan bahasa alay saya ya* 



Apa karena tradisi masyarakat Indonesia yang di setiap Lebaran atau Hari Idul Fitri, kita harus selalu tampil "beda" dengan memakai baju baru? Baju yang tidak pernah terlihat sebelumnya, atau malah berseragam seluruh keluarga besar dan setiap tahunnya berbeda seragam.

Pernah terpikirkah, kenapa setiap Lebaran kita selalu ingin tampil dengan baju baru? Ternyata ada sejarahnya loh kenapa ada tradisi ber-Lebaran dengan baju baru. Dari beberapa sumber artikel, dikatakan bahwa hal ini tertulis di dalam buku Sejarah Nasional Indonesia karya Maryawati Djoened Poesponegogo dan Nugroho Notosusanto. Tradisi memakai baju baru saat Lebaran sudah dimulai sejak tahun Kesultanan Banten.

Bedanya jika saat ini masyarakat lebih banyak membeli daripada membuat sendiri baju Lebarannya, maka saat itu masyarakat menjahit sendiri baju barunya. Dan hanya keluarga Kerajaan lah yang mendapat baju bagus sesuai dengan status sosialnya.
Baju baru dijadikan sebagai simbol perayaan "kemenangan" setelah menjalani 1 bulan penuh berpuasa. Dan juga supaya perayaan Lebaran menjadi lebih meriah di masa itu.

Saat ini, tradisi memakai baju lebaran sudah banyak yang sekedar menjadi tradisi saja.
Jika ditanya kenapa harus baju baru, pasti banyak diantara masyarakat yang sekedar menjawab, "Ya karena Lebaran sih ya, setahun sekali ini".
Hayo, ngaku disini siapa saja yang tahu bahwa ternyata baju baru saat Lebaran memiliki makna lebih dari sekedar tampil "beda"?

Anggaran tidak cukup untuk beli baju baru

Tapi, jika kondisi keuangan pas-pasan untuk membeli baju baru yang benar-benar berbeda untuk dipakai saat Lebaran, kalian bisa mencoba tips berikut ini loh :

1. Keuangan menipis, manfaatkan diskon berlimpah.

Sering-sering berburu diskon dan hitung nilai diskon yang masuk di budget belanja Hari Raya kita. Karena bulan Ramadhan adalah saat yang tepat untuk mencari baju murah akibat diskon dari berbagai online dan offline store.
Tapi jangan pula terjebak nilai diskon yang tinggi ya, membuat perbandingan harga sebelum dan sesudah diskon serta membandingkan penawaran dari berbagai toko dan departement store bisa dilakukan supaya anggaran belanja tetap terkontrol.

2. Baju Lama disulap menjadi baju baru.
Tips berikut sudah sering saya lakukan. Supaya baju Lebaran saya terlihat "banyak", maka gamis lama saya padukan dengan vest atau outer baru. Bahkan beberapa baju saya tambahkan dengan aksen renda/bunga atau aksesoris lainnya agar tampil berbeda.
Cari inspirasi dari DIY (Do It Yourself) Videos di internet untuk mendapatkan padu padan baju lama dengan aksesoris unik demi tampilan yang berbeda.

Saya sendiri merasakan hasrat membeli baju baru semakin lama semakin berkurang jika dibandingkan dengan saat masa kecil dahulu. Dimana saya akan selalu menantikan saat Lebaran karena akan mendapat "kejutan" baju baru dari orangtua.

Mungkin karena semakin kesini, semakin banyak kewajiban lain yang membuat baju baru tidak menjadi suatu keharusan lagi. THR untuk keponakan, membelikan baju baru untuk anak, malas antri berdesakan di pusat perbelanjaan serta kreatifitas untuk padu padan baju lama adalah beberapa alasannya.
Tapi yang paling terlihat adalah, karena pergeseran budget dari yang tadinya untuk membeli baju baru ke banyaknya ajakan berbuka puasa.
Nah lo, beda life style lah kalau begini ya.
















Ramadhan identik dengan giatnya undangan buka bersama. Entah itu dari komunitas, teman kantor, acara resmi organisasi, keluarga, maupun ajang silaturahmi temen nongkrong dan sesama perantau.

Tapi yang banyak terjadi adalah karena kesibukan dan ketidaksamaan waktu luang, seringkali rencana buka bersama hanya menjadi wacana. Salah seorang teman pun sempat curhat bahwa sulit sekali mengajak para anggota komunitas yang kami ikuti bersama untuk berkumpul berbuka bersama.

Saya sendiri pun merasakan lebih mudah membuat acara buka bersama dengan keluarga karena pasti kemungkinan bisa hadir-nya lebih besar. Hanya saja, karena saya merupakan salah satu keluarga perantau, maka seringkali saya membuat acara berbuka bersama untuk komunitas perantau ataupun sekedar untuk bersilaturahmi dengan teman-teman.

Tips yang sering saya bagikan kepada teman yang kebetulan bertugas mengatur acara buka bersama dimana saya pun menjadi salah satu yang akan diundang adalah :

1. Tentukan jauh-jauh hari tanggal berbuka bersama. Lempar topik berbuka bersama ini ke grup (Whatsapp). Jika kebanyakan anggota grup menyatakan bahwa mereka akan mengikuti kapanpun jam dan lokasi berbuka yang sudah ditentukan, maka artinya kitalah yang harus mengambil keputusan kapan dan dimana tepatnya saat berbuka bersama akan dilakukan.

2. Berburu tempat berbuka puasa yang nyaman dan menarik. Pengalaman saya, banyak hotel dan restoran yang menyediakan paket berbuka puasa dengan minimal pax ataupun tanpa minimal pax. Manfaatkan internet melalui search engine dengan mencari kata kunci "paket berbuka bersama di hotel/restoran di kota xxx". Lumayan kan jika mendapat tempat berbuka puasa di hotel atau restoran dengan menu all you can eat atau buffet. Selain harganya menjadi jauh lebih murah, juga bisa sambil berpoto-poto syantiks di tempat yang menarik.

3. Setelah mendapat keputusan tempat dan lokasi, hubungi secara personal beberapa orang yang sudah menanggapi positif sejak topik berbuka puasa ini diajukan ke grup. Ini penting karena tidak semua anggota grup akan menyatakan kepastian mengikuti acara buka bersama. Dan teman yang setuju menjadi penarik minat teman lainnya untuk ikut acara buka bersama ini serta menjadi "jaminan" bahwa acara tetap akan terlaksana tanpa kekhawatiran tidak ada peserta acara buka bersama yang diadakan.

4. Terakhir, buat undangan resmi di grup dan membuat daftar hadir bagi yang bisa mengikuti acara buka bersama ini. Jangan berkecil hati apabila jumlah teman yang mau mengikuti acara buka bersama ini sedikit, karena yang terpenting adalah bersilaturahmi dengan teman yang memang mempunyai waktu luang untuk berkumpul bersama kita. Jadi berapapun yang menyatakan akan datang di acara buka bersama, tetap positif dan tetap laksanakan acaranya.


Sementara untuk buka bersama dengan keluarga, saya dan keluarga besar lebih menyukai mengadakan acara diluar rumah supaya mendapatkan suasana yang "berbeda". Tidak perlu hotel maupun restoran mewah, bahkan terkadang warung sederhana pun jadi. Asalkan ada menu yang ramah anak, maka kami pun memutuskan untuk berbuka bersama disitu.





Lebaran selain dinanti karena menjadi ajang silaturahmi sanak saudara yang sudah setahun tidak bertemu, tetapi juga menjadi saat dimana kita bisa tampil maksimal supaya terlihat segar dan bersemangat.

Kira-kira, suka bingung gak, dengan makeup seperti apa yang harus dipakai saat Lebaran tiba? Mau pakai makeup yang cetar membahana, takut dikira mau ke pesta kondangan. Tetapi malu juga kalau tampil cuma seadanya aja, nanti dikira masih lemas sisa-sisa puasa sebulan sebelumnya.

Kalau saya sih, make up andalan setiap lebaran pasti makeup minimalis dengan warna lipstik cenderung nude. Tone coklat oranye dan warna tanah menjadi favorit saya.

Sebenarnya tidak ada batasan dalam tema makeup lebara. sepanjang nyaman dan membuat kita percaya diri, maka sah-sah saja memakai makeup yang seperti apapun.
Tapi tidak ada salahnya jika beberapa tips berikut diambil sebagai dasar dalam memilih makeup yang cocok untuk Hari Lebaran :

1. Pakai make up yang ringan saat sholat Ied.
Hindari memakai makeup berat karena selain akan menempel di mukena, juga akan membuat muka terlihat berat.

2. Tambahkan make up yang menyegarkan untuk bersilaturahmi.
Selesai sholat, kita bisa menambahkan sedikit riasan make up untuk membuat wajah terlihat lebih segar.

3. Jangan lupa selalu memakai sunscreen sebelum memakai makeup.
Ini penting supaya kulit wajah tetap terlindungi saat berkeliling bersilaturahmi bersama keluarga.

4. Pilih lipstick berwarna merah muda, peach, atau nude.
Untuk menghindarkan sisa lipstik di tempat makan dan minum, pilih nuansa lipstik tersebut. dan selalu siapkan lipstik di dalam dompet untuk touch up ringan setelah menikmati hidangan di rumah saudara.

5. Setting Spray atau Mist Spray.
Memakai setting spray setelah make up akan membuat makeup lebih awet dan tidak terlihat cakey. Membawa mist spray dalam dompet juga bisa dijadikan andalan ketika lelah saat berkeliling silaturahmi.

6. Bedak Tabur dalam dompet
Selain lipstik dan mist spray, selalu bawa bedak tabur dalam dompet untuk touch up ringan agar tetap terlihat segar saat berkeliling silaturahmi di hari Lebaran.

Berikut adalah beberapa video tutorial dari beberapa youtuber yang bisa dijadikan inspirasi untuk makeup lebaran yang flawless dan awet seharian.

Selamat berpadu-padan make up ya!


MAKEUP LEBARAN EID AL-FITR | MAKEUP FLAWLESS DAN TAMPIL CANTIK




MAKE-UP AWET UNTUK LEBARAN - IDUL FITRI









 

Bagi orangtua yang memiliki anak kecil setidaknya yang berumur dibawah 9 tahun, saat bulan Ramadhan pasti mendapat banyak pertanyaan mengenai puasa dari mereka.
"Ma, puasa itu apa?"
"Pa, kenapa sih harus puasa? Nanti kalau lapar gimana?"
"Ma, aku gak mau puasa ah, nanti aku lapar gimana?"
atau bahkan ada yang semangat ingin ikut puasa juga "Ma, aku malu temen-temen yang puasa semua, aku ikut puasa juga ya"

Ini juga yang terjadi pada anak saya yang duduk di kelas 1 SD. Di saat teman sekelasnya ada yang mengaku berpuasa, dia pun merasa malu jika harus memakan bekal mimumnya di depan temannya itu. Dia pun bercerita bahwa bekal minum dan snack yang dibawa ke sekolah selalu dimakan dibawah meja dengan berpura-pura bilang "eh pensilku jatuh, aku ambil dulu yaa..".
Jadilah saya yang tertawa saat mendengar ceritanya itu. Ketika saya menawarkan untuk mencoba ikut berpuasa setengah hari, si kecil hanya mengangguk ragu. Dan saya pun tidak memaksanya lebih lanjut.

Keesokan harinya, dia pun tiba-tiba mendekati saya dan bilang "Ma, aku ingin ikut puasa ya, boleh?"
Maka jadilah keesokan subuhnya, si kecil ikut sahur bersama sambil menerima kesepakatan untuk berpuasa sampai bedug Dhuhur. Dan setelahnya, si kecil pun bersemangat menjalani puasa setengah harinya.

Melatih anak berpuasa, seringkali memang tidak mudah. Karena anak pada umumnya tidak bisa menahan rasa haus dan lapar atau godaan keinginan memakan makanan kesukaannya. Apalagi jika anak kita termasuk anak yang aktif, maka besar kemungkinan anak akan sering merasa haus ataupun rasa ingin "ngemil".

Tips yang bisa dilakukan untuk melatih anak berpuasa antara lain :
1. Membiasakan diri dengan berpuasa setengah hari saat masih belum usia dini agar anak terbiasa untuk menahan lapar dahaga. dan teruskan sehari penuh setelah anak terbiasa.

2. Menyibukkan anak dengan kegiatan yang tidak menguras energinya. Mengajak anak membuat kue bersama sambil menghadiahi kue buatannya sendiri untuk dijadikan makanan takjil bisa menjadi salah satu contohnya. atau siapkan mainan kesukaannya seperti buku dongeng, kegiatan mewarnai yang membuatnya lupa akan waktu menunggu berbuka.

3. Menyajikan hidangan kegemaran anak sebagai menu berbuka. Ini bisa membuat anak bersemangat untuk menyelesaikan puasanya.

4. Siapkan menu sahur dan berbuka yang bisa menambah energi anak. Susu, sari kurma maupun kurma bisa menjadi tambahan suplemen bagi anak.

5. Tidak ada salahnya memuji anak saat berhasil berpuasa. Karena bagi anak, pujian atau hadiah dari orangtua bisa menambah semangat untuk berpuasa kembali keesokan harinya.

Ingat ya, jangan pernah memaksa anak untuk berpuasa sesuai keinginan kita. Lebih baik memberikan contoh dan mengajak anak untuk bersenang-senang dalam menikmati puasa nya.
Latihan akan menjadikan anak tidak kaget dalam berpuasa. Sehingga anak akan menawarkan diri sendiri untuk berpuasa tanpa harus dipaksa.


Sekarang adalah era digital dimana banyak hal yang dapat mempermudah aktivitas serta pekerjaan yang sehari-hari kita lakukan.
Kemunculan telepon pintar atau smartphone bisa memberikan sisi negatif maupun sisi positif dalam kehidupan tergantung pada tujuan pemakaiannya.

Demikian pula untuk aplikasi yang terdapat didalam telepon pintar, saat ini banyak pengembang yang membuat aplikasi tidak hanya untuk memuaskan keinginan bersenang-senang ataupun membantu pekerjaan sehari-hari, tetapi juga aplikasi yang membantu kegiatan keagamaan berjalan lancar seperti aplikasi adzan, quran digital, forum konsultasi islami, dan lain-lain.

Selama bulan Ramadhan, apa saja aplikasi yang bisa dipakai untuk mendukung kelancaran kita beribadah?

Saya sendiri ingin sharing beberapa aplikasi andalan saya yang saya gunakan tidak hanya dalam keseharian tetapi juga membantu sekali dalam beraktivitas di bulan Ramadhan ini. 


1. Aplikasi My Quran dari the Wali studio
Menurut saya ini adalah versi paling lengkap yang pernah saya pakai dengan penampilan interface yang tidak membingungkan. Mulai dari arah kiblat dan jadwal sholat sesuai dengan lokasi, quran dalam huruf arab, latin berikut terjemahannya, kumpulan doa, arahan tajwid, hapalan surat dan bookmark serta fitur berguna lainnya.

My Quran ini terdapat versi lite dan berbayarnya dengan perbedaan seperti tercantum di website mereka :
http://www.thewalistudio.com/perbedaan-fitur-gratis-dan-berbayar/

Saya sendiri sudah menggunakan versi berbayarnya yang bebas tanpa iklan dan tidak memberikan batasan dalam pewarnaan tajwid (membantu sekali dalam membaca Al-quran dengan benar) dan jumlah hafalan yang saya simpan.

Untuk memiliki versi berbayar ini bisa melalui website nya ataupun dengan membeli salah satu produk kaos dengan desain islami nya.

Saya menggunakan my quran ini untuk :
  • mendapatkan jadwal sholat, imsya', dan berbuka setiap hari
  • membaca al-quran saat diluar rumah dengan praktis dan menyimpan halaman terakhir yang saya baca.
  • menyimpan surat atau ayat penting yang sedang saya jadwalkan untuk dihafalkan di fitur hafalan.
  • fitur my doa yang menarik karena kita bisa mengirimkan doa untuk di amin kan oara pengguna aplikasi my quran lainnya yang membaca doa kita.
  • kita bisa membaca dan mendengarkan nasihat kaum ulama di konten islami. Cocok untuk ngabuburit maupun saat menunggu subuh.
  • mau sedekah selama bulan puasa, bisa dilakukan di dalam fitur my sedekah yang terdapat banyak data siapa saja yang memerlukan bantuan sedekah kita.
  • disertakan juga kalender hijriyah lengkap dengan tanggal hari besar Islam didalamnya.


2. Cookpad.
Aplikasi ini saya pakai untuk mencari resep praktis untuk sajian berbuka maupun sahur. Lumayan bisa membuat saya berkreasi dalam membuat sajian yang praktis tanpa harus ribet.

aplikasi ini bisa didownload disini :
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.mufumbo.android.recipe.search&hl=en


3. Tanya ustadz dari Yufid. Inc
Saya menggunakan aplikasi ini untuk mencari artikel tentang Islam dan hukum syariat sehari-hari. Kumpulan pertanyaan yang dibahas serta kuta pun bisa mengajukan pertanyaan jika hasil pencarian terhadap hal yang kita ingin tahu, tidak bisa kita temukan.

Intip alikasinya disini ya :
https://play.google.com/store/apps/details?id=org.yufid.tanyaustadz


Selama Ramadhan, ketiga aplikasi inilah yang sering saya gunakan. Selain bermanfaat juga bisa menambah wawasan dan ilmu.

Semoga sharing ini bisa bermanfaat ya dan jangan lupa untuk tetap semangat selama berpuasa. Karena puada bukan halangan untuk melakukan aktivitas harian seperti diluar bulan Ramadhan.


Karena sekarang adalah bulan Ramadhan, pasti kita semua merasa gembira dalam menyambutnya.
Iya, bulan dimana semua pahala dilipatgandakan adalah kesempatan bagi kita memperbanyak amalan-amalan baik dan ibadah sunnah.

Berhubung sebentar lagi sudah memasuki fase 10 hari terakhir dalam bulan Ramadhan yang disebut juga hari-hari berisi berkah pembebasan dari api neraka (itqum Minannar). Maka dianjurkan untuk semakin memperbanyak ibadah dan amalan shaleh. Apalagi kalau kita ingin mendapatkan malam seribu bulan atau malam Lailatul Qodar. 

1. Memperbanyak Sedekah
Sedekah tidak hanya berupa harta tetapi juga non harta seperti membantu orang yang sedang berpuasa, membantu di masjid-masjid yang mempersiapkan buka puasa, dll. 

2. Menghidupkan Malam dengan Qiyamul lail atau sholat malam.
Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa salat malam pada bulan Ramadhan dengan keimanan dan mengharapkan pahala dari Allah, niscaya diampunilah dosa-dosanya yang telah lampau.” (Al Bukhari-Muslim)

3. Tilawah atau Membaca Alquran. 
Al-quran pertama kali turun pada bulan Ramadhan karena inilah salah satu keutamaan bulan Ramadhan. Memperbanyak baca Al-quran dapat melipatgandakan pahala yang didapat. 

5. I'tikaf atau berdiam diri di masjid. 
Berdiam diri bukannya membolehkan kita tidur-tiduran atau bersenda gurau di masjid ya. Isilah dengan bertilawah ataupun memperbanyak bacaan dzikir dan istighfar. 

Lalu sebagai wanita yang pasti memiliki saat dimana tidak bisa berpuasa karena haid atau menstruasi, amalan apa yang masih bisa kita lakukan? 

1. Berdzikir dan membaca istighfar. 
2. Memberi makan yang sedang berpuasa. 
3. Mendengarkan murottal/ lantunan bacaan Al-Quran. 
4. Perbanyak sedekah dan amalan baik. 

Sangat simple kan? Dan bisa dilakukan tanpa harus khawatir amalan kita tidak diterima karena sedang menstruasi atau haid.
Nah dari sekian hal ini ada yang sudah melaksanakannya? Di 10 hari terakhir ini, adalah kesempatan untuk memperbanyak pahala dan meraih malam lailatul qadr yang utamanya di malam dengan bilangan ganjil pada 10 hari terakhir di bulan Ramadhan. 

Semoga kita semua mendapatkan maghfirah Nya dan berkesempatan mendapatkan anugerah malam seribu bulan ini ya. 








Cerita mudik apa yang paling berkesan bagi saya? Hmm... banyak!
Iya, beneran, mulai dari kuliah sampai bekerja membuat saya berpindah-pindah kota yang semuanya jauh dari kampung halaman.
Dan di tiap kota itu selalu meninggalkan cerita tersendiri untuk saya setiap kali mudik lebaran.


1. Bogor, Kota Hujan

Tinggal di kota hujan ini dan berstatus sebagai mahasiswa membuat moda transportasi mudik yang terjangkau hanya bus dan kereta api. Karena saya tidak tahan naik bus (teman saya sering mengejek saya setiap kali mau pergi ke Jakarta menggunakan bus dengan berkata "sudah sedia kantong kresek belum?" dan saya menjawab serius sambil mengangguk "iya, ini" - sambil memperlihatkan kantong kresek yang terlipat manis didalam tas saya) maka pilihan paling nyaman adalah dengan kereta api.

Pada masa itu, belum ada yang namanya booking tiket online atau kebijakan penjualan tiket di H-30. Yang ada saya harus mengantri membeli tiket minimal H-7 di stasiun Gambir. Karena takut kehabisan, maka saya dan beberapa kakak angkatan yang berasal dari propinsi yang sama, berangkat setelah sahur ke stasiun Gambir hanya untuk menemukan bahwa sudah banyak yang mengantri sebelum kami. bahkan ada yang sedang terkantuk-kantuk meringkuk di tengah antrian yang hampir semuanya duduk ngemper. 
Kakak angkatan pun nyeletuk,
"eh, jangan-jangan mereka nginep disini ya? sampe sahur disini juga?".
Dan kami pun tertawa.
Beberapa hari kemudian, kejadian yang kami tertawakan itu terjadi pada mahasiswa senior lainnya yang ternyata harus menginap di stasiun untuk antri membeli tiket mudik.

Jadinya, setiap kali mudik dengan tiket yang didapat dengan penuh perjuangan itu, kami selalu menikmati setiap detik didalam kereta api. Puas karena akhirnya berhasil mudik pun tidak kami sia-siakan dengan membawa oleh-oleh banyak untuk keluarga di kampung.


2. Lombok

Saat bekerja dan mendapat penempatan di Pulau ini, saya mengalami satu kali mudik menggunakan moda kapal laut. Karena berpikir ingin menghemat, maka daripada menggunakan kapal udara, saya pun memilih mudik dengan kapal laut bersama dengan teman sekantor. Tujuan saya adalah, rumah kakak di Bali sebelum lanjut mudik ke kampung halaman di Jawa Timur.

Pengalaman naik kapal laut dari Lembar, Lombok ke Padang Bai, Bali ternyata memakan waktu selama 4-5 jam tergantung ketenangan ayunan ombak. Jadilah saya dan teman kantor saya sesama perempuan mem-booking satu kasur yang kami jadikan tempat istirahat sambil menunggu kapal sandar dan menghindari ajakan ngobrol kaum lelaki di sekeliling kami. Ketakutan saya akan mabuk laut akibat lama di atas laut pun ternyata tidak terbukti.
Tetapi ketakutan lainnya terjadi saat arus balik dimana moda transportasi yang harus saya naiki adalah bus!
Iya, saya harus membiasakan diri naik bus berjam-jam dan untungnya sindrom "mabuk darat akibat bus" saya ternyata sudah mulai berkurang akibat harus sering naik bus dari Bali ke kampung halaman.


3. Gorontalo

Karena berbeda pulau, jalan satu-satunya untuk mudik adalah melalui udara karena jika memilih moda transportasi laut, bisa-bisa saya sampai di kampung halaman saat Hari Raya Ketupat.
Sebenarnya tidak banyak yang menarik dari perjalanan mudik menggunakan moda udara ini, selain saya harus berganti pesawat dari GTLO - MKS, lanjut MKS - DPS. Dan karena itu, saya pun sempat merasakan Bandara Hasanuddin Makasar dari yang masih berupa  bandara kecil hingga menjadi Bandara Internasional dengan arsitektur yang modern.

Hal kecil lainnya yang saya nikmati saat mudik adalah, kesempatan untuk menggunakan maskapai yang terkenal dengan harga dan pelayanan premium. Karena tidak ada penerbangan terusan dari Gorontalo ke Denpasar, maka saya harus memilih maskapai dengan jam penerbangan terdekat dan pilihan jatuh ke maskapai Garuda Airlines.

Yaaa kapan lagi lah, bisa mudik asik dengan layanan premium dari tunjangan kantor.
*bersorak dalam hati*


4. Bali - masa kini

Pulau Bali menjadi tempat terdekat dari kampung halaman saya yang terletak di ujung timur Pulau Jawa. Karena sering bolak-balik kesini, sampai akhirnya sekarang menetap disini, setiap mudik lebaran selalu membawa cerita macet yang berbekas.
Jarak Denpasar ke penyeberangan Gilimanuk memang dekat, cuma 2-3 jam berkendara. Tetapi seringkali mendekati Hari Raya, tingkat kemacetan di Penyeberangan Gilimanuk bisa 2 kali lipat jarak tempuh Denpasar - Gilimanuk.

Alhasil, saya selalu memilih mudik di malam takbiran atau setidaknya satu hari sebelum Hari Raya untuk menghindari kemacetan di penyeberangan, daripada mundur kena maju tidak bisa.
Eks teman kantor sempat mengeluh karena terjebak macet ini ketika mudik menggunakan sepeda motor.
"serasa di Padang Mahsyar loh, panas, gerah, mau minum gak bisa, mau gerak pun gak bisa karena saking macetnya. Hanya bisa pasrah nunggu yang didepan gerak, biar bisa ikut gerak juga."
Dan saya hanya tertawa getir sambil harap-harap cemas akan mengalami hal yang sama.

Namun ketika saya mudik di H-1, ternyata kebalikannya dari yang dialami teman saya itu, jalanan relatif sepi dan saya pun melangkah nyaman sampai ke dalam kapal fery yang menyeberangkan saya ke pulau sebelah.

Alhamdulillah, rejeki anak soleh... hehehe





  
Apa sih yang paling dinanti saat Ramadhan? ketika melihat anak dan keponakan giat mencari takjil gratisan, maupun saling menyombongkan puasanya ke sesama teman saat bermain bersama, membuat saya jadi mengingat-ingat kenangan Ramadhan saat saya kecil dulu.

Yang paling saya ingat mengenai Ramadhan di masa kecil adalah, adanya buku laporan amalan Ramadhan dari guru agama yang harus dilaporkan setiap hari. Buku itu berisikan laporan mengenai jumlah dan waktu sholat wajib yang dikerjakan, sholat tarawih yang diikuti beserta tanda tangan dari imam tempat kami terawih.

Yang terjadi adalah, setiap selesai terawih kami para anak kecil buru-buru mengantri dan berebut tanda tangan dari sang imam, dan ketika ditawarkan tanda tangan oleh salah satu ustad yang biasa bergantian menjadi imam sholat di masjid dekat rumah tersebut, kami semua sepakat menolak karena beranggapan itu adalah suatu kebohongan dan rela mengantri saja demi mendapatkan tanda tangan yang shahih di mata kami.

Kami pun jadi gemar membanding-bandingkan jumlah tanda tangan yang kami dapatkan karena artinya jumlah sholat terawih yang kami ikuti akan semakin banyak.

Hal yang paling saya nantikan adalah, adanya takjil beraneka rupa di rumah. Meskipun ibu saya bukanlah ibu rumah tangga 100% karena juga berprofesi sebagai guru, tapi beliau selalu memastikan saat berbuka puasa, semua makanan lengkap dengan takjil dan berbagai pilihan minuman hangat maupun dingin tersaji di meja makan.
Bagi saya yang masih anak kecil saat itu, Ramadhan adalah saat dimana saya bisa merasakan berbagai makanan "mewah" seperti es blewah, es campur, sirup marjan, pisang goreng, kolak, bahkan lauk olahan ayam yang tidak setiap hari kami nikmati akan tersaji bergantian di meja makan menjelang berbuka.

Tradisi membangunkan sahur juga masih kental, kami anak kecil akan giat sekali berkumpul dan berkeliling membangunkan sahur penduduk kompleks perumahan tempat kami tinggal dengan membunyikan "alat musik" dadakan hasil kreatifitas dari botol minuman dan tutup panci. Sesuatu yang tidak lagi saya rasakan ketika tumbuh dewasa dan membina rumah tangga sendiri karena sekarang lebih mengandalkan pada alarm jam dan smartphone.

Hal lainnya yang identik dengan Ramadhan adalah adanya pesantren kilat di sekolah.
Selama 2 hari 1 malam, kami merasakan bagaimana menginap di sekolah dan mendalami ilmu agama layaknya di pondok pesantren. Seru, karena di saat ini, kami semua harus berpakaian muslim layaknya anak-anak pondokan yang pada masa itu berbusana muslim belum menjadi suatu hal yang wajib ataupun menjadi tren. Dan saat pertama kalinya mengikuti kegiatan ini, saya merasakan suasana berbeda dengan teman-teman sekelas karena harus jauh dari rumah. Sehingga pada waktunya jam tidur pun, kami masih cekikikan bercerita sampai harus ditegur berkali-kali oleh guru jaga supaya kami mau tidur.

Perubahan jaman memang akan berpengaruh pada perubahan kebiasaan. Jika saat ini saya merasakan semangat di bulan Ramadhan berbeda dengan masa kecil dahulu, mungkin perbedaanya lebih terletak pada tingkat kedewasaan dan pergeseran kebiasaan.

Tetapi diluar itu, Ramadhan selalu seru dengan segala ceritanya. Akan selalu menjadi bulan yang dirindukan karena hanya di bulan ini saya bisa merasakan suasana Islami, meskipun sekarang saya tinggal di daerah dengan muslim sebagai minoritas, tetapi tayangan televisi dan kajian-kajian Ramadhan yang semarak di bulan ini, memberikan semangat yang berbeda untuk menimba amalan sebanyak-banyaknya.



"Jangan lupa perbanyak sedekah di bulan Ramadhan, buat tabungan pahala dan marketing langit bagi kita-kita wirausahawan yang gajiannya bergantung cuma ke satu titik, Allah". Begitu teman saya berpesan di malam sebelum memasuki bulan Ramadhan tahun ini.

Dan sebagaimana tercantum dalam hadist berikut :

“Sebaik-baiknya sedekah yaitu sedekah di bulan Ramadhan.” (HR Al-Baihaqi, Al Khatib dan At-Turmudzi)

Maka jelaslah dianjurkan bahwa kita sebaiknya memperbanyak sedekah di bulan Ramadhan ini. Jika sebelumnya sudah sering bersedekah, maka di bulan Ramadhan jadilah lebih dermawan.

Karena sedekah adalah bentuk memberi yang tidak selalu berupa harta, maka setiap orang baik yang memiliki harta berlebih maupun yang dalam kekurangan harta pun bisa melakukannya.
Salah satu bentuk sedekah paling sederhana yang dapat dilakukan adalah dengan membuka pintu maaf kepada setiap yang pernah menyakiti dan berbuat dzalim kepada kita. Hal lainnya adalah perbanyak menolong orang yang membutuhkan.

Bentuk sedekah lainnya adalah dengan ber-infaq, yaitu sedekah berupa harta. Seperti yang biasa kita lakukan dengan memberi makanan dan minuman berbuka puasa bagi siapapun yang tengah berpuasa.

“Barangsiapa yang memberi ifthar kepada orang-orang yang berpuasa, maka ia mendapat pahala senilai pahala orang yang berpuasa itu, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa tersebut.” (HR. Ahmad, Turmudzi dan Ibnu Majah).

Sekarang sudah banyak yang memberi iftar gratis disetiap jam mendekati berbuka puasa, mulai dari menyetor ke masjid-masjid seperti yang biasa dilakukan oleh salah satu teman saya yang berprofesi sebagai pembuat kue. Atau iftar gratis yang dibagikan di jalan-jalan oleh kaum muda mudi setempat.

Gara-gara adanya iftar gratis ini, salah satu kakak saya pun menjadi gemar mengajak anak-anaknya berjalan-jalan "ngabuburit" karena sebelumnya sempat mendapat kejutan iftar gratis yang katanya dibagikan saat mereka melewati jalan tersebut.

Kebiasaan Malam Selikuran, tradisi Islam-Jawa dalam menyambut 'lailatul qadar' juga bisa menjadi sarana ber-infaq dengan menyiapkan nasi kotak untuk dibagi-bagikan ke tetangga atau orang-orang yang berpuasa. Doa didapat, pahala pun bertambah. InshaAllah.

Bagaimana dengan Zakat?

Selain Zakat Fitrah yang hukumnya WAJIB dikeluarkan sebelum lewat dari 1 Syawal, membayar Zakat Maal atau zakat harta yang tidak ada batasan waktu juga bisa dilakukan di bulan Ramadhan untuk menunaikan kewajiban sekaligus mendapat pahala berlipat ganda.

Jika Zakat fitrah perhitungannya adalah 2.5 kg, maka perhitungan zakat maal adalah 2.5% dari penghasilan bersih setelah dikurangi kebutuhan kita.







Sebelumnya saya tidak pernah membuat ulasan untuk kosmetik selain karena tidak hobi mengkoleksi ragam kosmetik, saya juga kurang ahli dalam membuat make up yang cetar membahana seperti slogan artis terkenal itu. Untuk make up harian, saya sudah cukup puas menggunakan pelembab, bedak dan lipstik saja.

Tetapi kalau untuk Wardah, saya punya lipstik favorit yaitu koleksi Wardah long lasting lipstik dan Wardah Intense matte. Total koleksi lipstik sebanyak 4 eh 3 varian (karena varian yang satu sudah habis dan untuk beli baru harus menunggu semua lipstik habis) memiliki kecenderungan tone cokelat atau nude, sementara satu lipstik lebih ke varian merah.

Varian yang saya punya antara lain :

1. Wardah Intense Matte no. 5 (easy brownie)
tone nya lebih ke cokelat, jatuhnya di bibir saya yang gelap, lebih terlihat natural.

2. Wardah Long lasting lipstick no. 09 (Vibrant Red)
Saya membeli varian merah ini untuk make up acara-acara yang lebih formal yang mengharuskan dandanan lebih "terlihat". jatuhnya di bibir saya jadi merah bata, kadang saya suka melapisi lagi dengan Wardah Intense Matte no.5 supaya terlihat lebih kalem.

3. Wardah Long Lasting Lipstick no.13 (Classic Brown)
Lagi-lagi another tone of brown. I love nude colors lipstick, indeed! bedanya apa dengan yang Intense Matte no.5 ya? kalau di bibir saya, jatuhnya hampir mirip warnanya hanya berbeda di texture saja. untuk seri Long lasting Lipstik, texture nya jauh lebih creamy sementara Intense Matte terasa lebih menyatu dengan bibir.

Kira-kira seperti ini penampilan si classic brown vs easy brownie di bibir saya.
bibir atas menggunakan easy brownie, dan bibir bawah menggunakan classic brown.



 Untuk swatches dari ketiga varian warna ini bisa dilihat disini :
 
 - vibrant red - classic brown - easy brownie -
 
BONUS :

Satu varian lipstik saya yang sudah habis adalah Intense Matte no.11 (Choco Town).
Saya suka memakai warna ini karena jatuhnya lebih bagus di bibir saya. Lebih gelap dari varian easy brownie tetapi tidak menimbulkan kesan aneh. Jadi lebih terlihat natural saja memakainya.
Dan karena keseringan pakai si Choco Town ini jadi yang lebih dulu habis deh.

Satu hal yang saya nilai sebagai kekurangan lipstik Wardah varian Long Lasting dan Intense Matte ini adalah kemasannya yang ringkih. Choco Town dan Easy Brownie saya patah pada pemakaian ke sekian kali. Dan varian Classic Brown malah patah sebelum saya memakainya, gara-gara saya menghentak lipstik terlalu keras dari kardusnya. Giliran dibuka, lipstik sudah patah padahal pada saat saya buka sebelumnya baik-baik saja.

Meskipun begitu, patahannya tidak membuat kesulitan pemakaiannya kok. gagang panjang nya masih bisa menahan lipstik supaya tidak goyang saat pemakaian. Hanya saja perlu berhati-hati saat memegang jangan sampai terbalik atau terlalu panjang memutar lipstik keluar karena pasti patahannya akan jatuh keluar.

Untuk Choco Town, image saya ambil dari web lain ya karena lipstik yang habisnya sudah keburu dibuang sebelum artikel ini tampil.


wardah easy brownie


Nah, untuk Hari Raya kali ini, lebih pilih varian mana? Kalau saya sih akan memakai si Vibrant Red bersamaan dengan Easy Brownie.

Caranya? Usapkan Vibrant Red dua lapis lalu tempelkan tissue untuk menghilangkan kelebihan lisptik yang belum menempel sempurna.
Lalu lapisi lagi dengan Easy Brownie satu lapis saja. Tampilan kalem si merah pun didapat.









Mendekati separuh bulan Ramadhan, pasti yang berprofesi sebagai pegawai akan mulai harap-harap cemas, menanti tanggal berapa THR masuk ke rekening tabungan.
Mungkin ada yang selalu cek saldo lewat sms, atau mampir ke atm setiap pulang kerja.
Bahkan ada yang terang-terangan bertanya ke pihak HRD "kapan THR saya cair ya bu?"

Itulah yang dulu saya alami juga. Menjelang bulan Ramadhan, salah satu hal yang paling saya tunggu adalah menerima THR. seolah-olah THR ini adalah segalanya yang bisa menyelamatkan keuangan saya saat selama menikmati Hari Raya Idul Fitri di kampung halaman. Agak lebay memang, tapi pada umumnya itulah yang kami pegawai rasakan setiap tahunnya.

Dan sekarang setelah lepas dari profesi pegawai dan berubah haluan menjadi wirausawan, THR yang tadinya dinanti-nanti sekarang menjadi sesuatu yang membuat saya memutar otak. Bagaimana caranya supaya anggaran tidak minus untuk pengeluaran THR karyawan.
Dan saat inilah saya suka tertawa sendiri sambil berkata "oh, mungkin dulu owner tempat kerja saya juga merasakan hal yang sama ya"

Tapi apa sih sebenarnya THR ini? dan apa memang wajib dibayarkan ke semua karyawan?
Selama merangkap jabatan menjadi HRD di salah satu perusahaan multinasional, saya banyak belajar mengenai peraturan tenaga kerja dan salah satunya mengenai THR ini.
Beberapa hal yang selama ini mungkin tidak pernah terpikir tentang THR akan saya share disini ya.


1. Peraturan Pemerintah tentang THR
THR diatur dalam Permenaker No. 06 Tahun 2016 tentang THR Keagamaan Bagi Pekerja/Buruh di Perusahaan yang menggantikan Permenaker No.4 Tahun 1994. didalamnya lengkap dijelaskan mengenai THR ini.

2. THR dibagikan di semua hari raya agama
Hari Besar Keagamaan yang diakui pemerintah untuk membagikan THR ini ada 5 :
    Hari Raya Idulfitri - untuk umat muslim
    Hari Raya Natal - untuk umat kristiani
    Hari Raya Nyepi - untuk umat hindu
    Hari Raya Waisak - untuk umat budha
    Hari Raya Imlek - untuk umat konghucu

3. Siapa yang wajib memberi dan menerima THR ?
Dalam Permenaker 6/2016 disebutkan bahwa THR wajib dibayarkan oleh pengusaha kepada pekerja/buruh/karyawannya. Artinya untuk setiap perusahaan yang sudah memiliki badan hukum atau legalitas, wajib memberikan THR pada karyawannya.

Demikian pula, setiap karyawan yang sudah bekerja minimal satu bulan berhak menerima THR. Meskipun statusnya karyawan kontrak atau karyawan tetap. Jadi untuk buruh harian pun, berhak atas THR juga.

4. Denda atas keterlambatan pembayaran THR
Tahukah Anda, bahwa ada denda untuk setiap keterlambatan pembayaran THR oleh perusahaan kepada kayawannya?
Pasal 5 ayat 4 pada Permenaker No.6 Tahun 2016 disebutkan bahwa THR wajib dibayarkan paling lambat adalah H-7 sebelum hari raya keagamaan.

Dan pada pasal 10 dicantumkan denda untuk keterlambatan pembayaran THR adalah 5% dari jumlah THR yang seharusnya dibayarkan.

5. Bagaimana perhitungan THR
Seringkali yang terjadi pada karyawan yang belum satu tahun bekerja adalah mempertanyakan besaran THR yang diterima.

Perhitungan THR didasarkan pada 2 hal :
  • upah atau gaji pokok dan termasuk uang tunjangan tetap. Sehingga untuk karyawan yang sudah bekerja selama 12 bulan, berhak mendapat satu kali gaji pokok dan untuk yang masa kerjanya kurang dari 1 bulan, dihitung prorata dengan cara : (jumlah hari kerja dibagi jumlah hari dalam setahun, lalu dikalikan jumlah upah)
  • rata-rata upah selama 12 bulan atau setiap bulannya selama masa kerjanya, ini berlaku untuk pekerja harian lepas.

6. THR bagi karyawan yang di-PHK atau berhenti
Jika Karyawan mengajukan resign ataupun di PHK pada 30 hari sebelum hari raya atau setelah itu, karyawan masih berhak menerima THR-nya. Hal ini berlaku bagi karyawan dengan status karyawan tetap. 

Untuk karyawan yang masa kontraknya selesai pada 30 hari sebelum hari raya-nya, perusahaan tidak memiliki kewajiban untuk membayar THR-nya.


Nah sekarang sudah tidak bingung lagi kan dalam menentukan hal-hal mengenai THR bagi para wirausahawan ataupun bagi para pekerja yang mempertanyakan kenapa THR yang diterima tidak sesuai dengan perkiraan.





Bagi wanita yang berhijab, gaya rambut mungkin sering diabaikan atau dianggap remeh. Lebih seringnya malah memilih gaya rambut pendek supaya praktis dan menghindari lepek akibat lembab didalam hijab.

Saya sendiri termasuk aliran gaya rambut suka-suka. Alias kalau lagi seneng panjang, maka rambut saya panjangkan tetapi dengan intensitas perawatan yang lebih rutin seperti hairspa atau creambath setidaknya dua bulan sekali dan tidak pernah telat bershampo setidaknya dua hati sekali.

Dan jika sedang malas dengan perawatan rambut, maka saya pun lebih memilih memangkas pendek rambut saya sehingga bisa mengurangi beberapa perawatan rambut yang saya jalani.

Namun sebenarnya ada gak sih, gaya rambut yang sebenarnya lebih cocok diterapkan bagi para wanita berhijab? Coba deh simak beberapa tips gaya rambut yang saya kumpulkan dari berbagai sumber ini, semoga bisa menjadi sumber inspirasi ya ladies,

1. Rambut pendek. 

Untuk para hijabers yang memiliki rambut pendek, bisa mengikat rambutnya dengan tali rambut jika masih ada sisa panjang yang memungkinkan untuk diikat. Cara lain jika rambut terlalu pendek, maka jepitlah di beberapa bagian yang dekat denganndahi dan pelipis agak rambut tidak mudah keluar. Sekarang ada pita perekat yang seperti velcro untuk menahan rambut dan poni tetap ditempat nya dan ini bisa dicoba.

Tetapi jika rambut kita cenderung ikal, kaku dan bervolume, gaya rambut pendek bisa membuat ujung-ujung rambut berantakan dan mengganggu keluar saat memakai hijab. Sehingga harus disiasati dengan memakai bandana atau ciput untuk menjaga rambut tidak gampang berantakan.

2. Rambut Panjang

Bagi hijabers dengan rambut panjang tentunya akan jauh lebih mudah dalam mengatur gaya rambut.
Paling gampangnya adalah dengan mengikat rambut dan menggelung sisa nya.

Saya biasa memutar dan mengikat ujung rambut dengan jepit ke kepala sehingga rambut tergelung kuat tanpa menyiksa kulit kepala karena ikatan yang terlalu kencang.

Cara lainnya, dengan mengepang rambut dan menggelung kepangan untuk dijepit ke kepala. Cara ini efektif untuk mengurangi rasa gampang pusing akibat ikat kepala yang terlalu kencang.

Satu hal yang paling penting untuk diingat, jangan memakai hijab saat rambut sedang basah. Untuk rambut pendek maupun panjang, selalu tunggu rambut sampai kering merata atau keringkan dengan hairdryer setelah keramas. Menggunakan hijab saat rambut masih basah akan menyebabkan mudah pusing, apalagi untuk rambut panjang yang harus diikat.




Baju tunik pada umumnya memiliki potongan/silhouette loose yang tidak menampilkan lekuk badan dan menutupi bahu, pinggang dan dada. Bahkan bisa sampai sepanjang lutut dan betis.

Untuk tampilan anggun di Hari Raya, tunik ini banyak dipakai kaum hawa, dipadankan dengan berbagai tipe bawahan.

Nah jika kita memiliki tunik lama yang masih bagus di lemari, tidak ada salahnya kalau kita pakai kembali dan memadu madankannya dengan bawahan yang kita punya atau yang baru kita beli.

Kira-kira tampilan seperti apa yang bisa dipilih untuk padu padan tunik yang anggun dan chic ya?
Saya mau berbagi tips nih yang saya dapatkan dari berbagai laman fashion hijabers. Semoga bisa menginspirasi ya.

1. Tunik dengan kulot atau wide leg trouser.
Ini adalah padanan favorit saya. Biasanya saya pakai kulot biasa maupun kulot plisket sebagai padanan tunik panjang.
Untuk menghindari kesan bertumpuk, pilih tunik dengan bahan yang "jatuh" atau flowy dan padukan dengan sneaker, wedges agau platform shoes.


2. Tunik dengan celana jeans
Sepertinya semua sudah tahu kalau jeans adalah model celana yang bisa dipadupadankan dengan hampir semua jenis pakaian.
Tunik yang dipadankan dengan jeans akan menciptakan kesan casual dan santai. 
Saran alas kaki : all type


3. Tunik dengan rok
Kebanyakan wanita menghindari memakai tunik dengan rok karena takut terlihat menumpuk. Padahal dengan pemilihan warna dan pattern yang tepat, kesan bertumpuk bisa dihindari.
Jika memakai tunik polos, maka padukan dengan rok berpola. Demikian juga sebaliknya. 

Paling baik gunakan rok plisket atau rempel untuk bawahan tunik berpola. Dan padukan dengan sepatu sneakers atau wedges untuk memberi kesan chic.


4. Tunik dengan legging
Legging bagus untuk tunik yang panjangnya melebihi lutut. Selain memberi kesan ringan pada keseluruhan penampilan, legging juga akan menyeimbangkan kesan flowy pada tunik.
Saran alas kaki : high heels atau wedges


5. Gunakan aksesoris (belt) pada tunik.
Jika bosan dengan tampilan tunik yang loose, kita bisa menambahkan aksen belt pada tunik sehingga menjadi lebih eye catching.


6. Gunakan kreasi hijab dengan model simple atau minimalis.
Pilih pattern yang bisa menyeimbangkan warna dan pola dari tunik. Jika tunik polos, maka dibolehkan menggunakan hijab berpola. Demikian pula sebaliknya.


Jadi, sudah siap tampil cantik dengan tunik sekarang? 






Halo mom semua, pada punya panci presto di rumah masing-masing kah? Panci presto atau pressure cooker memiliki banyak kegunaan terutama untuk memasak makanan yang tergolong sulit.

Kemampuannya yang bisa mempersingkat waktu memasak bisa menjadi keuntungan dalam memasak makanan yang memerlukan waktu panjang untuk kematangannya.

Karena itu pula, panci presto bisa menjadi pilihan untuk memasak ketupat lebaran yang memerlukan waktu lumayan lama dalam proses matangnya. 

Kelebihan lain dari panci presto ini adalah :
  • proses memasak lebih cepat jadi bisa menghemat bahan bakar. Lebih jauh lagi, bisa menghemat anggaran dapur deh, mom.
  • kalau menggunakan panci biasa, bahan makanan lebih banyak kehilangan kandungan vitamin dan mineralnya, maka ini bisa diminimalkan jika menggunakan panci presto yang menahan semua kandungan vitamin dan mineral tetap didalam bahan makanan yang dimasak.
  • suhu panas didalam panci presto yang lebih tinggi dari panci biasa akan lebih bisa mensterilkan makanan.


Naah ini ada beberapa tips dalam penggunaan panci presto yang saya kumpulkan dari berbagai sumber ya mom *sisanya saya dapatkan dari hasil wejangan orangtua yang rajin memakai panci presto ini hehe*

1. Jangan menggunakan panci presto untuk memasak sayuran atau buah dalam waktu lama karena makanan bisa hancur dan menghasilkan bau tidak sedap.

2. Selalu periksa keamanan alat terutama pengait tutup pancinya, supaya tidak tiba-tiba lepas saat memasak.

3. Setiap panci presto biasanya menyertakan buku panduan, sehingga mom bisa mencari takaran air yang tepat untuk setiap jenis bahan makanan.
Yang harus diingat, semakin sedikit air yang dipakai, proses memasak akan semakin cepat. Tapi untuk tingkat kematangan terbaik, selalu gunakan kadar air sesuai jenis bahan makanan yang dimasak. 

4. Kecilkan api saat panci berbunyi. Panci presto akan menimbulkan bunyi saat tekanan uap didalamnya tinggi. Nah ini saatnya moms mengecilkan apinya. 

5. Jangan langsung membuka tutup panci presto saat makanan sudah masak. Kenapa? Karena uap panas didalam akan membuat panci sulit terbuka sehingga harus ditunggu sampai semua uap panas keluar dengan sempurna.
Caranya? Bisa dengan membiarkan panci dingin sebagai tanda uap panas sudah tidak ada, atau membuka katup pengaman di sisi atas agar uap panas keluar dengan cepat. 
Karena jika dipaksa, resiko kecelakaan yang bisa terjadi adalah terkena semburan uap panas atau tutup panci yang melompat. 

Nah, sekarang sudah siap memasak ketupat untuk lebaran menggunakan panci presto kan moms? 




Masih bersambung dengan tema tulisan sebelumnya ya,
Jika sebelumnya saya lebih menekankan pada bahasan tentang menyikat gigi saat puasa secara hukum islam dan keefektifan nya dalam melawan bau mulut,

Sekarang kita bahas yuk apa sih penyebab bau mulut itu?

Bau mulut tidak sedap disebut juga halitosis, saat kondisi normal 80% disebabkan oleh adanya masalah pada kesehatan gigi dan mulut, seperti gigi berlubang atau masalah gusi. Karena itulah sangat penting menjaga kesehatan gigi dan gusi kita.

Tetapi yang membuat bau mulut mudah timbul adalah karena adanya bakteri anaerob yang berada di permukaan lidah dan tenggorokan yang menghasilkan senyawa sulfur yang bau saat bersinggungan dengan protein makanan yang kita konsumsi. 

Semakin banyak bakteri anaerob yang bisa ditekan pertumbuhannya, maka semakin kita bisa meminimalkan bau mulut tidak sedap. 

Jadi selain kesehatan gigi dan gusi, apa saja sih penyebab bau mulut itu? 
Coba cek daftar dibawah ini, siapa tahu salah satunya adalah penyebab kita memiliki bau mulut yang tidak sedap :

1. Konsumsi makanan dan minuman penyebab bau.
Contohnya, makanan/minuman yang tinggi zat sulfur seperti bawang putih dan kopi. Minuman beralkohol dan rokok juga akan memperparah bau mulut. 
Permen yang mengandung gula tinggi bisa memicu bakteri penghasil bau mulut. Karena itu pilih permen yang kadar gulanya rendah.
Makanan berminyak dan lemak tinggi juga bisa membuat bau mulut tidak sedap, apalagi jika masih ada sisa makanannya yang tertinggal di mulut yang akan memicu bakteri pembuat bau mulut. 

2. Diet atau Puasa
Saat diet dan puasa, kemungkinan tubuh akan sedikit mengkonsumsi air. Sementara air merupakan pembilas utama sisa makanan dan merangsang pembentukan air liur yang akan menekan bakteri penyebab bau mulut. 
Jadi bau mulut juga bisa menjadi indikasi tubuh mengalami dehidrasi. 

3. Kadar asam lambung yang tinggi. 
Jika terjadi refluks asam lambung atau kondisi dimana kadar asam lambung tinggi, sampai terasa naik ke mulut dan tenggorokan terasa kering, bisa jadi asam lambung yang tertinggal di mulut inilah penyebab bau mulut tidak sedap.

4. Penyakit lain
Radang tenggorokan, sinusitis dan gejala flu, gangguan pencernaan merupakan beberapa penyakit yang juga bisa menyebabkan bau mulut. 

Setelah mengenali penyebab bau mulut, jangan lupa untuk menghindari penyebabnya. Dan yang terpenting selalu menjaga kesehatan gigi dan gusi ya. Jangan lupa untuk selalu seimbangkan dengan mengkonsumsi makanan rendah lemak dan kaya serat. 






Problem utama saat puasa adalah masalah bau mulut. Bagi yang berpuasa, bau mulut yang timbul bisa mempengaruhi kepercayaan diri saat bertemu orang lain dan bersosialisasi. 

Beberapa orang *termasuk saya*, menyiasatinya dengan sering-sering menyikat gigi ataupun berkumur dengan cairan mouthwash.

Tetapi apa sebenarnya hukum menyikat gigi saat berpuasa? Apa iya menyikat gigi saat berpuasa tidak membatalkan puasa kita?

Mengutip dari rumahfiqih.com, pendapat ulama menyatakan bahwa menyikat gigi selama berpuasa masih boleh dilakukan asalkan tidak ada bagian dari air, pasta gigi maupun bulu sikat gigi yang tertelan ataupun tidak sengaja masuk ke tenggorokan.

Karena itu, dianjurkan untuk sebaiknya menyikat gigi saat sebelum subuh (saat imsyak) dan setelah waktu berbuka. Dan lebih baik lagi jika dilengkapi dengan penggunaan mouthwash setelah menyikat gigi.

Jika memilih untuk menyikat gigi pada jam puasa, maka harus dipastikan tidak ada bagian yang tertelan baik sengaja maupun tidak, dengan berhati-hati saat menyikat dan berkumur serta menggunakan pasta gigi sedikit saja. 

Lalu, bagaimana dong supaya tetap percaya diri selama berpuasa karena bau mulut?

Pertama, pastikan makanan sahur adalah makanan yang tidak menyebabkan bau mulut menyengat. Terlalu banyak bawang-bawangan, pete, durian, ikan yang amisnya masih terasa, kopi dan rokok bisa menyebabkan bau mulut gampang muncul.

Kedua, perbanyak konsumsi sayuran dan saat sahur dan berbuka. Selain menyehatkan, kandungan air dari sayur dan buah juga bisa menjaga mulut tetap lembab/basah.

Ketiga, konsumsi cukup air supaya tubuh tetap terhidrasi. Bau mulut timbul karena mulut kering sehingga produksi air liur pun berkurang yang bisa menyebabkan kuman penyebab bau mulut mudah untuk berkembangbiak.
Kekurangan cairan bisa memperparah bau mulut. Saya sendiri sering menjadikan gejala tenggorokan kering dan bau mulut sebagai salah satu alarm bahwa konsumsi air harian saya kurang. 

Keempat, tetap menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan rutin menggosok gigi minimal dua kali sehari. Tambahkan juga dengan menggosok lembut sisi lidah dengan pembersih lidah yang tersedia di pasaran. 
Penggunaan mouthwash juga bisa membantu membersihkan sela sela gigi yang susah dijangkau oleh sikat gigi.

Oiya satu lagi yang biasa saya lakukan adalah melakukan senam mulut sesekali dengan menggerak-gerakkan mulut supaya mengurangi rasa kering di rongga mulut.
Karena jika lebih banyak diam, saat membuka mulut akan lebih terasa bau.

Semangat berpuasa ya, dan selamat percaya diri selama puasa dengan hilangnya krisis bau mulut. 




Kulit kering memang menjengkelkan, seperti yang saya alami. Kulit saya ini sebenarnya cenderung ke kombinasi. Di area T gampang berminyak tetapi di area lainnya gampang sekali mbesisik kalo istilah jawa nya alias kering dan mengelupas kecil-kecil.

Yang lebih parah kalau badan sedang tidak sehat (fit) dan selama puasa, kulit akan lebih terasa kering lagi. Dan efeknya, ketika memakai make up pasti tidak menempel sempurna, malah makin terlihat bersisik.

Saya sendiri punya beberapa tips untuk menjaga supaya problem kulit kering ini tidak semakin parah saat bulan puasa seperti sekarang.

1. Konsumsi air harian yang cukup.

Setidaknya 8 gelas atau 1.5 liter dalam sehari. Saya selalu siapkan tumbler besar  sebagai patokan dalam konsumsi harian.


Lantas bagaimana saat berpuasa mengatur supaya konsumsi air tetap 8 gelas sehari sementara waktu yang tersedia lebih sedikit? Saya selalu membagi 4-5 gelas sejak berbuka sampai sebelum tidur dan sisanya 3 gelas saat bangun sahur sampai imsyak.

2. Pakai pelembab setelah mandi dan sebelum tidur. 

Pemakaian handbody cream setiap selesai mandi dapat menjaga kelembaban kulit badan dan saya selalu memilih pelembab dengan kandungan susu yang membuat kulit terasa lembut. Jika kulit kering dirasa mengganggu sekali, sebelum tidur balurkan minyak zaitun ke bagian yang kering.


Untuk sehari-hari, saya selalu membawa lip balm dan bodybalm seperti tendercare milik oriflame yang menjadi andalan saya untuk touch up kilat kulit wajah di bagian yang terasa kering mbesisik, maupun bagian badan lainnya yang terasa kering.

3. Lakukan perawatan wajah rutin sesuai jenis kulit.

Artinya, silahkan diteruskan untuk yang sudah memiliki "prosesi" rutin dalam merawat kulit wajah dengan produk skincare sesuai jenis kulitnya.

Bagi yang belum, saatnya memulai perawatan wajah dengan yang sederhana misal masker wajah rutin 2 minggu sekali dapat menyegarkan wajah, masker dari VCO (Virgin Coconut Oil) dan lidah buaya (aloe vera) juga terbukti dapat melembabkan kulit loh. 

Selain itu, gunakan serum vitamin C setiap sebelum tidur dan bangun tidur.

Dan sebelum memakai make up, gunakan pelembab yang terdapat tulisan moisturising atau hydrating.


4. Kurangi makanan berminyak atau goreng-gorengan

Duuh ini yang paling susah, karena justru makanan berminyak dan gorengan terasa lebih menggoda untuk di konsumsi.
Tapi saat bulan puasa dimana konsumsi air terbatas, minyak gorengan akan membuat badan lebih gampang ter-dehidrasi.


Oiya, saya ada sedikit tips saat sahur, konsumsi air hangat tanpa gula di saat terakhir untuk "membilas" minyak di tenggorokan yang bisa menyebabkan rasa cepat haus.

5. Hindari minuman kopi dan teh berlebih. 

Kandungan cafein dalam kopi dan tein dalam teh terbukti bersifat diuretik alias membuat sering berkemih (buang air kecil). 
Dan ini akan membuat tubuh kehilangan cairan lebih cepat sementara asupan air terbatas.