Great Achievement = Great Sacrifice


Sesuai judul di atas, ada yang pro atau kontra dengan kalimat itu?

Pencapaian terbesar sama dengan pengorbanan terbesar.

Kalau menurut saya, setiap pencapaian terbesar memang selalu datang dari pengorbanan yang besar pula.

Saya sendiri, sampai saat ini kalau ditanya, "Apa pencapaian terbesar dalam hidupmu?
Akan selalu menjawab, "Bisa mendirikan usaha melalui jerih payah sendiri, dari yang tadinya nol gak tahu apa-apa menjadi banyak tahu dan banyak belajar".

Lima tahun lalu, saya tidak pernah memiliki impian bahkan berani membayangkan kalau akan mengelola usaha bersama suami.
Saya terbiasa bekerja menjadi pegawai. Suami pun sama.

Sebenarnya saya beberapa kali pernah mencoba ber-wirausaha (Pertama, membuat desain tas batik yang pada saat itu belum ada yang memiliki jenis desain seperti saya. Kedua, menjadi reseller clodi dan gamis khusus anak yang saat itu masih jarang online shop, sehingga bisa memberikan penghasilan yang menggiurkan).
Tetapi ujung-ujungnya selalu berakhir dengan saya menjadi pegawai kembali.

Mungkin mental saya saat itu belum siap dengan naik turun pendapatan dan kerasnya dunia usaha. Sementara memiliki gaji tetap, lebih membuat saya merasa nyaman.

Setelah berdiskusi dengan suami, lahirlah bisnis kami berdua yang bergerak di bidang jasa pembuatan taman, landscape design & build, serta penjualan houseplant.
Kami sepakat untuk mengelola berdua dengan diawali suami yang terlebih dahulu resign dari pekerjaannya. Lalu saya mengikuti setahun kemudian.

Me and my Nursery


Kenapa saya menyebutnya pencapaian  terbesar?
Karena setahun sebelum terwujud, saya dan suami mengalami krisis ekonomi yang membuat suami pesimis akan keinginan membuat usaha ini
"Memangnya ada uang kah, mau bikin usaha yang butuh modal gede gini?" Begitu kata suami saat itu.

Sungguh, hanya dengan seijin Allah lah bisnis kami berdua bisa terwujud. Mulai dari order proyek yang tiba-tiba, kami mendapatkan modal untuk memulai usaha.
Mendapatkan tempat sewa, mendirikan bangunan untuk tinggal, semua terasa tiba-tiba dimudahkan olehNYA.

Selebihnya, setiap bulan saya selalu menyisihkan gaji sebagai suntikan modal usaha.
Belum lagi saya juga merangkap sebagai admin, finance, pembuat proposal/desain, dan marketing di bisnis kami.

Saya ingat seringkali teman, mantan teman sekantor maupun kenalan suka mengira bahwa kami ini keluarga kaya, atau setidaknya memiliki orangtua kaya dengan warisan berlebih.
Hanya karena di bidang usaha kami, dikenal dengan memerlukan modal awal yang besar untuk bertahan setidaknya 1-2 tahun.

Benar-benar pengorbanan besar dari sisi waktu, materi dan energi.
Tetapi kami puas dengan apa yang kami punya saat ini.
Guslie Garden bisa bertahan selama lima tahun, Alhamdulillah. Meskipun modal awal kami sangat terbatas, kami percaya jika segala sesuatu diawali niat baik, inshaAllah Allah akan membantu kami di setiap langkah kami.

Meski sempat kendor karena pandemi tahun lalu, tetapi saya bersyukur juga atas keajaiban rejeki yang banyak datang dari arah lain.

Dan sekarang, di tahun kelima bisnis berjalan, kami masih terus optimis bisa bertahan di tengah pandemi. Dengan tidak pernah menyerah berkreasi dan berinovasi.

Hmm saya jadi ingat semboyan teman sesama wirausahawan, "Jangan kasih kendor Sis!" 

Bagaimana dengan kalian?

Bisnis yang saya jalankan



0 Comments:

Post a Comment