Membaca adalah kegemaran saya sejak kecil. Bahkan kata orangtua, saya bisa membaca sejak sebelum masuk TK.
Sampai-sampai saya masih ingat, saat ketakutan di hari pertama masuk sekolah TK karena saya terlambat. Dan penyebab keterlambatan saya adalah karena saya terlalu asik membaca majalah Bobo milik kakak sampai lupa waktu. 

Bagi saya, dengan membaca bisa membuat saya berpetualang kemana saja. Bahkan ke tempat-tempat yang belum pernah saya datangi. Dengan membaca, saya bisa bebas menjadi apa saja. Dan yang pasti, saya jadi mengetahui hal-hal yang menakjubkan yang belum pernah saya dengar sebelumnya. 

Saat di bangku kuliah, setiap bulan selalu ada budget untuk membeli buku baru. Juga saat ada pameran buku di Jakarta. Pasti saya akan berburu buku. Entah itu novel fiksi dan non fiksi, majalah profesi, maupun buku kumpulan puisi.

Tak terhitung koleksi buku saya saat itu, yang sayangnya tidak lagi saya miliki sekarang karena hampir semua tak terselamatkan saat musibah melanda. Hanya menyisakan sedikit buku yang sempat saya bawa pulang ke rumah orangtua. 

Begitu memiliki anak, saya pun mulai mengenalkan buku pada anak sejak dini. Banyak buku cerita anak yang saya beli supaya Si Kakak senang membaca. Sayangnya, Si Kakak, anak pertama kami ternyata tumbuh sebagai anak pecinta visual. Kemampuan mengenali gambar dan menggambarnya melebihi kecepatan membacanya. Nggak masalah sih buat saya, hanya saja terkadang saya masih ingin Si Kakak bisa sedikit lebih senang membaca seperti saya. Atau setidaknya, bisa membuat Si Kakak lebih menyenangi buku dibandingkan gadgetnya. 

Nah ketika Si Adek, anak kedua kami lahir, saya pun kembali ingin mengenalkan buku kepadanya. Apalagi setelah mengetahui bahwa membacakan buku cerita bagi bayi bermanfaat untuk perkembangan otak bayi. Seperti membantunya lebih cepat belajar berkomunikasi, mengenalkan kosakata dan visual serta mengenalkan emosi.

Manfaat membaca pada bayi



Bersyukur sekarang jamannya sudah serba digital. Saya tidak perlu lagi mengkoleksi buku fisik yang pasti lebih ribet dan makan tempat. Karena sekarang sudah tersedia banyak aplikasi membaca melalui smartphone kita. 

Jadilah saya download dan install aplikasi membaca di smartphone android saya. Untuk ini, saya memilih aplikasi let's read. Selain banyak pilihan cerita dalam Bahasa Indonesia, setiap cerita juga disertai gambar menarik di tiap lembarnya.
Cocok deh sama Si Kakak yang tipe anak visual. Oh iya, selain itu setiap ceritanya juga gratis loh. Tinggal download saja untuk membaca keseluruhan ceritanya.
Bahasa yang dipakai dalam setiap cerita juga mudah dipahami oleh anak. 

Keunggulan Aplikasi Let's Read

Tampilan aplikasi let's read




Akhirnya setiap hari Si Kakak mau membuka aplikasi let's read dan memilih satu cerita untuk dibacakan ke Si Adek. Terkadang saya yang membacakan awal cerita dan Si Kakak meneruskan karena penasaran dengan akhir ceritanya. 
Seneng aja liat Si Kakak dengan serunya membaca sementara Si Adek gerak-gerak kegirangan mendengarkan si kakak bercerita.

Selain membangun kedekatan Kakak - Adek, kegiatan membaca cerita ini juga bisa membantu Si Adek untuk belajar berkomunikasi dan berbicara. 

Aktivitas membaca si Kakak untuk Adek



Oh iya, cerita yang paling disukai Si Kakak berjudul "Hutan Gelap Sangat Berbahaya". Berkisah tentang seorang anak yang menepis ketakutannya untuk berpetualang di dalam hutan yang gelap dan akhirnya malah mendapatkan petualangan seru di dalamnya. 

Setelah selesai cerita, biasanya Si Kakak akan membahas kenapa cerita itu begitu, kenapa kok begini. Dan saya akan melanjutkan dengan memberitahu moral cerita tersebut. 

Ayo, gemar membaca. Ayo coba download dan install aplikasi let's read untuk anak-anak kita. Dijamin pasti mereka akan suka dengan setiap cerita yang tersedia di dalamnya. Banyak pilihan cerita lokal dengan bahasa sederhana yang mudah dipahami. 

Ada yang sudah memakai aplikasi ini? Mungkin bisa berbagi pengalaman di kolom komentar ya. 

Bagi yang ingin mendownload aplikasi let's read ini, bisa di link berikut ya.