INKUBATOR BISNIS - makhluk apa lagi ini?



Pada saat mengawali usaha, saya yang berlatar belakang ilmu tehnik dan nol dalam masalah berwirausaha berusaha mencari pelatihan atau workshop mengenai cara memulai dan mengelola suatu bisnis.

Akhirnya saya mengikuti sebuah kelas inkubator bisnis yang diselenggarakan oleh WomenPreneur Community, sebuah komunitas berisikan wanita wirausaha se-Indonesia.
Kelas yang saya ikuti selama 3 bulan ini, mengajarkan saya banyak hal baru. Mulai dari langkah awal memulai bisnis, menyiapkan konsep bisnis sampai dengan berbagai cara marketing yang tepat untuk bisnis kita.

Apa sih inkubator bisnis itu? 

Mengutip dari keterangan para ahli, Inkubator bisnis adalah perusahaan / lembaga yang memberikan suatu program yang didesain untuk membina dan mempercepat keberhasilan 

Jadi mengikuti sebuah kelas inkubator bisnis ini sangat disarankan bagi para pemula yang tidak memiliki ilmu bisnis atau latar belakang akademis tentang bisnis.


Dimana saja kita bisa mencari kelas inkubator bisnis? Sekarang sudah banyak komunitas baik swasta maupun dibawah binaan pemerintah yang menyelenggarakan kelas inbis (inkubator bisnis) ini. Kalian bisa mencari informasi terkait di lembaga yang mempunyai binaan ukm di kota kalian seperti bekraf (badan ekonomi kreatif), rumah kreatif bumn, rumah kreatif PLN, beberapa co-working space, bahkan universitas atau lembaga Pendidikan Bisnis.

Namun seringkali ada pertanyaan, apakah kelas inkubator ini hanya untuk seseorang yang hendak memulai suatu bisnis? Apakah yang sudah memiliki bisnis boleh mengikutinya juga?
Saya sendiri sih, mengikuti kelas inbis ini sebelum benar-benar memulai usaha. Dan ternyata, tidak hanya pemula seperti saya yang hadir, tetapi banyak juga peserta yang bahkan sudah bertahun-tahun menjalankan bisnisnya.

Lantas apa fungsi inbis ini? Apa kita wajib mempunyai sertifikat lulus inbis ini untuk menjadi seorang pengusaha yang sukses?

Tidak juga kok.

Mengikuti kelas inbis ini hanya salah satu cara untuk memahami bisnis kita. Apalagi untuk yang belum pede dengan kemampuannya berwirausaha tetapi punya keinginan kuat untuk memiliki usaha sendiri. 
Ilmu dalam kelas inbis bisa mengarahkan kita untuk mempunyai pondasi atau konsep awal bisnis yang selalu menjadi patokan kita dalam menjalankan bisnis.


Kapan baiknya mengikuti kelas inbis? Karena salah satu teman saya yang sudah menjalankan bisnis berkata, lebih gampang memahami semua arahan dalam kelas inbis jika sudah menjalani usaha kita.
Saya sendiri juga sebenarnya merasakan hal yang sama. Ketika pertama mengikuti kelas inbis, saya merasa harus lebih ekstra dalam memahami dan mengerjakan tugas yang diberikan oleh para mentor inbis.

Dan setelah hampir 2 tahun menjalankan bisnis, saya pun mulai memahami maksud pelatihan saat inbis dulu.


Dari sini saya tahu, pengalaman mengelola bisnis ternyata sama pentingnya dengan pengetahuan untuk mengelola bisnis.


Karena sebagian orang menganjurkan untuk memulai bisnis meski belum memiliki pengetahuan tentang kewirausahaan, maka sebagian lainnya menganjurkan sebaliknya.

Jadi pilihan manapun yang diambil, yang harus diingat adalah, lebih baik menjalankan bisnis dengan bekal pengalaman dan pengetahuan. Karena hasilnya akan jauh lebih baik dari sekedar menguasai salah satunya saja.

Lantas apa saja yang diajarkan dalam inkubator bisnis? Garis besarnya seperti ini :

Contoh Blueprint bisnis


1. PONDASI BISNIS (blueprint bisnis), ada yang menyebutnya BMC (Business Model Canvas).  

Disini kita harus menuliskan poin-poin bisnis yang terdiri dari :
- apa saja value/kelebihan usaha kita
- berapa biaya yang diperlukan untuk usaha kita
- siapa target dari usaha kita
- apa saja aset yang harus kita miliki
- bagaimana cara marketing kita
- berapa target pendapatan kita
Dll


2. PENGETAHUAN tentang BRANDING

Disini kita belajar mengenai pentingnya logo dan nama usaha serta branding produk/jasa kita ke konsumen.


3. Menghitung CASHFLOW usaha

Bisakah kita menjawab "berapa omset bulan ini", "berapa margin keuntungan kita bulan X",  "berapa anggaran bulan depan", dll
Diperlukan pembukuan yang disiplin dan rapih agar kita bisa menghitung kesehatan usaha dari sisi keuangan.

Bahkan beberapa perusahaan perbankan dan perusahaan pembina ukm, mensyaratkan adanya pembukuan untuk menyediakan dana pinjaman modal usaha.



4. Pengaturan KARYAWAN

Usaha yang sehat adalah yang memiliki pendelegasian tugas secara struktural. Maka penting untuk membuat bagan organisasi beserta deskripsi pekerjaan meskipun kita hanya memiliki satu karyawan saja.
Selain itu diajarkan juga mengenai KPI (Key Performance Index) sebagai parameter ukuran kinerja karyawan.




Dengan keempat poin utama ini, kita akan memiliki buku besar bagi usaha kita yang bisa dijadikan sebagai buku pedoman menjalankan usaha.

Tapi jangan lupa ya, faktor terpenting diantara semua itu adalah MARKETING LANGIT yaitu doa dan perbanyak membantu sesama.

Karena hal ini juga lah yang sangat membantu saya dalam menguatkan diri saat menjalankan usaha dengan cerita naik turunnya.


1 comment: